Sa'id Aqil Siradj mendukung Presiden Joko Widodo tiga periode. Memang wacana amandemen Undang-undang 1945 untuk mengubah masa jabatan presiden menjadi tiga periode atau perpanjang masa jabatan kembali ramai diperbincangkan belakangan ini di seluruh Indonesia, terutama para pendukung Joko Widodo.
"Bagi fikih Islam dua periode maupun tiga periode yang penting adil, jujur, amanah, dan prorakyat. Urusan dua atau tiga periode itu terserah kesepakatan partai politik," kata tokoh Nahdatul Ulama yang baru diangkat menjadi Komisaris Utama BUMN PT KAI itu.
Tak lama setelah Sa'id Aqil Siradj mendukung Presiden tiga periode, Rizal Ramli langsung mengkritik dan menyebutkan Sa'id Aqil Siradj ngomong asal-asalan.
Pada kesempatan itu Rizal Ramli juga menegaskan bahwa gagasan presiden 3 periode juga bertentangan dengan amanah reformasi.
Dengan Joko Widodo hanya dua periode, apakah Sa'id Aqil merasa Jabatannya sebagai Komisaris utama PT KAI terancam.
Makanya Sa'id Aqil Siradj mendukung Jokowi Presiden tiga periode. Selama ini kita ketahui orang mendukung Jokowi Presiden tiga periode hanya yang cari muka dan menyelamatkan kepentingan pribadi dan kelompoknya saja.
Semoga saja Sa'id Aqil Siradj bukan orang seperti itu. Apalagi Sa'id Aqil Siradj seorang tokoh Nahdatul Ulama pastilah pintar dan tetap bisa mengabdi di mana saja, Walau nantinya Presiden bukan Joko Widodo lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H