Lihat ke Halaman Asli

Fadhillah Piliang

Programer komputer yang suka menulis dari saat kuliah

FPI Terbentuk, Staf Presiden Langsung Mengancam

Diperbarui: 9 September 2021   06:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ngabalin dengan Jokowi (Instagram.com/ngabalin)

Front Persaudaraan Islam terbentuk sebagai pengganti Front Pembela Islam yang sudah dibekukan. Mantan Imam FPI Banten, buya KH. Qurthubi Jaelani terpilih sebagai Ketua Umum Front Persaudaraan Islam dalam musyawarah para anggota.

Sementara eks Ketua Umum Front Pembela Islam, KH Ahmad Shabri Lubis menjabat sebagai penasihat.

Ali Mochtar Ngabalin Ahli Utama Kantor Staf Presiden, mengancam dengan terbentuknya Front Persaudaraan Islam tersebut.

Putera kelahiran Fakfak itu mengatakan Apapun namamu kalau kau pendukung ISIS, Taliban, Khilafah dan Intoleran serta sejenisnya pasti tidak ada tempat dan ruang untukmu di bumi Pancasila. Ingat itu," ancam Ngabalin dalam cuitannya di akun Twitternya.

Front Persaudaraan Islam baru terbentuk, belum ada tanda-tanda adanya gerakan Taliban, ISIS, Khifalah dan intoleran pada Front Persaudaraan Islam.

Apalagi sebelumnya Front Pembela Islam yang telah dibekukan sering membantu masyarakat. Apabila ada bencana di negeri ini, Front Pembela Islam yang terdepan dalam menolong masyarakat yang tertimpa bencana.

Biarkanlah Front Persaudaraan Islam berjalan dulu, kalau melenceng (terlibat ISIS, Taliban, Khifalah dan bersikap intoleran).

Baru diperingatkan sesuai hukum yang berlaku di Indonesia. 

Sebagai Ahli Utama Kantor Staf Presiden, harusnya Ali Mochtar Ngabalin jangan curiga dulu pada Front Persaudaraan Islam yang baru terbentuk. Biarkanlah berjalan sesuai Undang-undang yang berlaku.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline