Atlet parabadminton Indonesia, Leani Ratri Oktila merupakan atlet yang terjun di dunia parabadminton akibat kecelakaan sepeda motor pada tahun 2011. Kecelakaan tersebut membuat kaki nya tak normal.
Leani yang telah menjadi atlet badminton sejak 7 tahun, harus pindah menjadi atlet parabadminton pada umur 20 tahun karena kejadian tersebut.
Ketika di paralimpiade Tokyo, Indonesia mengirimkan wakilnya, dan diantara wakil-wakil tersebut adalah Leani. Leani sendiri turun di 3 nomor yaitu nomor Ganda Putri (SL3-SU5) bersama Khaliamatus Sadiyah, Tunggal Putri (SL4), Ganda Campuran (SL3-SU5) bersama Hary Susanto.
Dari hasil di 3 nomor tersebut, Leani mendapatkan hasil 2 medali emas dan 1 medali perak. Medali emas didapat pada nomor Ganda Putri dengan mengalahkan wakil Tiongkok, Cheng Hefang/Ma Huihui dengan skor 21-18 21-12.
Dan Leani mendapatkan medali emas lagi pada nomor Ganda Campuran setelah mengalahkan wakil Prancis, Lucaz Mazur/Faustine Noel dengan skor 23-21 21-17.
Sementara itu, medali perak didapat pada nomor Tunggal Putri setelah dikalahkan wakil Tiongkok, Cheng Hefang dengan skor 19-21 21-17 16-21.
Dengan hasil tersebut, pemerintah yang sudah mengucurkan bonus untuk atlet paralimpiade dengan rincian medali emas sebesar 5,5 miliar rupiah dan medali perak 2,5 miliar rupiah, membuat Leani, Wanita yang berprestasi dan kaki yang tak normal karena kecelakaan motor mendapatkan bonus dari pemerintah sebesar 13,5 miliar rupiah.
Rinciannya Leani mendapatkan bersama Hary Susanto dan Khaliamatus Sadiyah sebesar masing-masing 5,5 miliar. Dan untuk nya sendiri karena tunggal putri sebesar 2,5 miliar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H