Lihat ke Halaman Asli

Fadhillah Piliang

Programer komputer yang suka menulis dari saat kuliah

Buya Syafii Maarif: Jokowi Jangan Main Buzzer

Diperbarui: 3 Agustus 2021   05:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ketua Umum PP Muhammadiyah 1998-2005 yang kini menjabat Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Ahmad Syafii Maarif mengakan supaya perintah jangan memakai buzzer.

Syafii Maarif menyarankan supaya pemerintah dan oposisi sebaiknya membangun budaya politik yang lebih arif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Dalam situasi yang sangat berat ini antara pemerintah dan pihak sebelah semestinya mampu membangun budaya politik yang lebih arif, saling berbagi, sekalipun sikap kritikal tetap dipelihara. Tidak perlu main 'Buzzer-buzzeran' yang bisa menambah panasnya situasi," kata Buya Syafi'i Maarif.

Buya Syafi'i Maarif dikenal sebagai orang dekat/pendukung Presiden Joko Widodo.Tetapi mengapa mantan Ketua Umum Muhammadiyah ini, menyarankan Presiden Joko Widodo tidak Makai buzzer.

Bukankah berdasarkan pengakuan Joko Widodo dan orang-orang dekatnya, Joko Widodo tidak pernah pakai buzzer.

Buzzer hanya ilusi para orang-orang yang bersebrangan dengan Joko Widodo

Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) dan Menteri Koordinator bidang Polhukam, Mahfud MD, membantah adanya buzzer di lingkungan istana.

Tetapi mengapa sekarang Buya Syafii Maarif mengatakan supaya Pemerintahan Joko Widodo jangan main buzzer. Sepertinya kalimat Syafii Maarif itu, Jokowi memang sudah main buzzer selama ini. Jadi mana yang benar, seorang Buya atau seorang Menko dan Ahli Utama KSP?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline