Lihat ke Halaman Asli

Fadhillah Piliang

Programer komputer yang suka menulis dari saat kuliah

Mati Ketawa, dari Ari Kuncoro, Jokowi hingga Megawati

Diperbarui: 1 Agustus 2021   08:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Indonesia mempunyai para netizen yang terkenal sangat kreatif dan tidak pernah salah. Para penjabat di negeri ini yang terlalu tamak dan ngaku-ngaku, mereka siap-siap saja menjadi bahan lelucon netizen di media sosial.
Tidak tanggung-tanggung yang menjadi bahan lelucon beberapa hari terakhir ini adalah Rektor UI Ari Kuncoro , Presiden Jokowi dan terakhir Ketua Umum PDI perjuangan, Megawati Soekarno Putri.
Dimulai dari sewaktu Ari Kuncoro masih rangkap jabatan sebagai Rektor UI dan Wakil Komisaris Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Rangkap jabatan ini, seperti direstui Jokowi dengan perubahan statuta Universitas Indonesia.
Keluarlah meme-meme tentang kehebatan seorang Ari Kuncoro.
Kalau Ari Kuncoro kena Covid, Covidnya yang Isolasi mandiri.
Kalau Ari Kuncoro kehabisan bensin, SPBU nya yang datangi Ari Kuncoro.
Kalau Ari Kuncoro nyetir mobil dan mau nabrak, pagarnya yang geser sendiri.

Kemudian kebijakan Jokowi makan di tempat maksimal 20 menit. Langsung menjadi santapan para netizen untuk bahan lelucon atau meme-meme.
Tukang jualan dimarahin pembeli karena nanyanya ngabisin waktu.
Seperti makan sahur kesiangan, kata Bima Arya.
Foto lawas pak Anies Baswedan sedang makan di warteg. Dikasih caption," Maaf pak waktu Anda tinggal 8 menit", kata petugas satpol PP, TNI dan Polri sambil bawa stop watch.
Kemudian kata-kata Megawati, bukan maksud sombong' yang dijadikan lelucon para netizen.
Bukan maksud sombong, dinosaurus punah, gua yang bantai.
Bukan maksud sombong ya Bu, mobil Esemka gua yang umpetin.
Bukan maksud sombong ya Bu, logo Apple gua yang gigit.

Ucapan para penjabat seperti Ari Kuncoro, Joko Widodo dan Megawati sebagai sindiran supaya mereka tidak tamak jabatan, dan tidak ngaku-ngaku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline