Lihat ke Halaman Asli

Fadhillah Piliang

Programer komputer yang suka menulis dari saat kuliah

Mega Dilema

Diperbarui: 29 Juli 2021   05:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Joko Widodo adalah satu sosok yang didukung PDI Perjuangan dalam dua Pilpres terakhir tahun (2014 dan 2019). Sesuai dengan Undang-undang yang berlaku, Joko Widodo tidak bisa lagi dicalonkan PDI Perjuangan dalam Pilpres 2024 nanti.

Siapakah yang akan diusung oleh PDI Perjuangan di Pilpres 2024 nanti. Megawati sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan tentu menginginkan putrinya Puan Maharani yang akan diusung PDI Perjuangan. Tetapi masalahnya ketua Dewan Perwakilan Rakyat ini, berdasarkan hasil survei, belum termasuk sosok yang menjanjikan. 

Berdasar hasil beberapa survei Puan Maharani masih dibawah jauh  Prabowo, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil.
Hasil survei ini tentu menjadi dilema bagi Megawati sebagai penentu keputusan PDI Perjuangan. Dicalonkan orang lain bukan dari keturunan Soekarno, bisa-bisa PDI perjuangan kehilangan ciri khasnya.

Kalau hasil survei sebenarnya ada yang menjanjikan dari orang PDI Perjuangan. Dia itulah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Berdasar hasil survei Ganjar Pranowo selalu berada di atas Puan Maharani. 

Gubernur Jawa Tengah ini mampu bersaing dengan sosok populer lain seperti Anies Baswedan (Gubernur DKI Jakarta) dan Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat). Ganjar Pranowo lebih populer dan lebih menjanjikan dibanding Puan Maharani. Tetapi Ganjar tidak ada tetes darah Soekarno dalam tubuhnya. Ganjar hanya seorang petugas partai yang bukan anak Megawati.

Kini Megawati terjebak dalam dilema. Dan dilema akan berlangsung panjang, hingga tahun 2024. Tetap ngotot mengusung Puan Maharani yang kalah populer ( berdasarkan hasil survei) atau mencalonkan Ganjar Pranowo yang populer tapi bukan anak Megawati (Bukan dari keturunan Soekarno).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline