Lihat ke Halaman Asli

Info dari Saya

Sedang Belajar Menulis

Hikmah Ditundanya MotoGP Selama 75 Menit

Diperbarui: 20 Maret 2022   16:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : instagram.com/inostripilotigp

Kejuaraan balap motor MotoGP yang berlangsung di sirkuit Mandalika, Lombok harus ditunda selama 75 menit atau 1 jam 15 menit. Sebelumnya Motogp akan diselenggarakan pukul 14.00 Waktu Indonesia Barat (WIB), namun karena hujan lebat dan petir balapan ditunda hingga pukul 15.15 WIB. Hal ini berbeda dengan balapan sebelumnya yaitu Moto2 dan Moto3 yang berjalan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

Balapan motogp sendiri akhirnya dimenangkan oleh pembalap KTM, Miguel Oliviera, diikuti pembalap Yamaha, Fabio Quartararo di posisi kedua, dan pembalap Ducati, Johaan Zarco di posisi ketiga. Oliviera diberikan piala oleh Presiden Indonesia, Joko Widodo atas kemenangan nya di seri kedua motogp ini ketika menduduki podium kemenangan.

Dalam waktu 75 menit penundaan tersebut, terjadi banyak peristiwa diantaranya adalah Pawang Hujan bernama Rara yang ditanyai media karena gagal membuat hujan tidak turun di Sirkuit Mandalika, walaupun dari Pawang Hujan beralasan karena hal itu dilakukan agar membuat sejuk cuaca di area sirkuit.

Ketika waktu 75 menit tersebut melakukan ritual dan mantranya, yang membuat viral dunia bahkan pembalap Yamaha, Fabio Quartararo pun ikutan untuk meniru gaya sang pawang hujan. Disaat 15 menit usai jam 2 siang terlihat petir yang bisa ditangkap oleh kamera, dan itu sempat membuat spekulasi bahwa balapan tidak diselenggarakan.

Setelah itu, ketika sekitar setelah jam 2.30 sore, band muncul untuk mengurangi kejenuhan penonton dan penyelenggara di sirkuit yang menunggu hujan berhenti. Hujan pun reda ketika jelang jam 3 sore WIB dan panitia motogp memutuskan memulai balapan pukul 15.15 wib.

Ketika selang 75 menit tersebut, netizen Indonesia yang berkomentar banyak berkata malu karena tingkah aneh sang pawang, walaupun pada akhirnya hujan reda dan dianggap sang pawang berhasil melakukan kerjanya kembali, tetap saja komentar netizen tersebut menghiasi sosial media.

Dari sini kita bisa memetik hikmah pembelajaraan atas ditundanya motogp selama 75 menit. Bahwa segala sesuatu itu sudah diatur oleh Tuhan. Bisa saja Tuhan pengen mencoba menyampaikan bahwa pawang hujan yang ditugaskan untuk membuat tidak hujan dipenyelenggaraan balapan terutama motogp memang tidak bisa melakukan kerjanya, karena hujan dan panas sudah diatur oleh-Nya.

Selain itu, kegiatan sang pawang juga bisa membuat malu semua masyarakat Indonesia yang masih dianggap terbelakang walaupun dalam pancasila sudah ada pada sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.

Betul, bila banyak budaya yang ada di Indonesia, salah satunya bila ingin tidak hujan maka panggil lah pawang hujan. Namun, apakah budaya tersebut seharusnya disesuaikan dengan tingkat nalar berfikir manusia dan disertai dengan kerelijiusan yang makin lama harusnya lebih maju.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline