Lihat ke Halaman Asli

ayyu

17 y.o

Dari Kaum Milenial untuk Masyarakat

Diperbarui: 20 Desember 2021   23:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Diera digital ini kita bisa lihat semakin hilangnya nilai-nilai kebangsaan pada masyarakat, sikap radikalisme dan intoleransi pun sudah mulai terlihat. Oleh karena itulah moderasi dalam beragama menjadi salah satu elemen penting dalam kehidupan masyarakat beragama

Kelompok kelompok keagamaan/majlis taklim merupakan salah satu aset sosial bagi bangsa Indonesia yang dapat berperan dalam mengembangkan masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan seperti bidang keagamaan, sosial dan ekonomi. Di sisi lain, kelompok keagamaan juga dapat berperan dalam menerapkan nilai-nilai kebangsaan. Beberapa tahun terakhir ini, Indonesia mengalami beberapa aksi kekerasan atas nama agama, mulai dari kasus penyerangan terhadap kelompok tertentu hingga aksi terorisme. 

Terjadinya penyebaran kebencian terhadap kelompok tertentu dan melemahnya relasi antar dan intern kelompok keagamaan, meningkatknya faham keagamaan yang intoleran menjadi salah satu faktor munculnya peristiwa kekerasan tersebut. Telah terjadi penurunan sikap pada nilai nilai kebangsaan, beberapa studi terhadap siswa dan mahasiswa menunjukkan adanya gejala anti sistem yakni menolak pada beberapa elemen kebangsaan seperti Pancasila sebagai dasar negara, dan NKRI sebagai wadah rumah bersama masyarakat Indonesia.

Selain itu tak kalah penting juga peran generasi milenial dalam menguatkan moderasi beragama dan nilai-nilai kebangsaan. Sebagai kaum intelektual dan anggota mayarakat yang punya nilai tambah, generasi muda juga harus mampu berperan secara profesional dan proporsional di masyarakat ataupun di dunia pendidikan. Peran remaja tidak sekedar kegiaan pembelajaran di bangku sekolah atau perkuliahan, di perpustakaan dan aksess internet yang ada hubungangannya dengan disiplin ilmu yang sedang ia tempuh tapi lebih dari itu. 

Remaja memiliki tempat tersendiri di lingkungan masyarakat, namun bukan berarti memisahkan diri dari masyarakat. Oleh karena itu perlu dirumuskan perihal peran, fungsi, dan posisi kaum muda untuk menentukan arah perjuangan dan kontribusi tersebut. Ide dan pemikiran cerdas seorang remaja mampu merubah modal utama untuk mengembangkan suatu kelompok dan menjadikannya terarah sesuai kepentingan bersama. Sikap kritis remaja sering membuat sebuah perubahan besar dan membuat para pemimpin yang tidak berkompeten menjadi gerah dan cemas. Dan satu hal yang menjadi kebanggaan para remaja adalah semangat membara untuk melakukan sebuah perubahan.

Kaum milenial  harus menyadari pentingnya hubungan antara individu dan masyarakat. Remaja terutama mahasiswa tidak dapat terlepas dari kehidupan bermasyarakat. Bahkan seorang mahasiswa yang sedang kuliah pasti memiliki hubungan dengan orang lain yang bersama-sama membentuk masyarakat. Mereka dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan dan memperkuat masyarakat. Oleh karena itulah remaja pada era digital seperti saat ini harus bisa mengembangkan moderasi beragam dan nilai kebangsaan dimasyarakat melalui kegiatan-kegiatan yang tentunya tidak terlepas dari nilai-nilai Pancasila. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline