Lihat ke Halaman Asli

Fadhil Ahmad

fotografer panggilan

Koreo Mata Elang Brigata Curva Sud sebagai Pembuktian

Diperbarui: 25 Juli 2023   12:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

KOREO MATA ELANG SEBAGAI BENTUK PEMBUKTIAN
 
Setelah vakum selama 2 tahun PSS SLEMAN Kembali dengan sebuah laga piala presiden melawan tuan rumah persis solo di stadion Manahan solo. Dilaga itu pss sleman berhasil menahan imbang persis solo dengan skor kacamata, dilaga selanjutnya PSS SLEMAN berhasil memetik kemenangan dengan skor meyakinkan 2-0 melawan persita Tangerang, kemenangan ini tidak lepas dari dukungan supporter setia mereka yaitu BCSXPSS 10 ribu pendukung setia datang kestadion Manahan solo, bagi mereka away day adalah sebuah ibadah yang wajib dilakukan jikalau pss sleman bermain away sebagaimana yang tercantum dalam manifesto brigata curva sud.
 
Loncat ke medio liga 1 musim 2023/2024 PSS Sleman Kembali berlaga dirumah sendiri maguwoharjo internasional stadium seperti biasa disetiap sudut dipenuhi pendukung setia mereka terutama tribun selatan atau biasa disebut tribun kuning yang dipenuhi ribuan brigata curva sud mereka sudah memasuki stadion 1 jam sebelum laga dimulai. Dalam laga ini BCSXPSS sempat ramai di media social karena sebelum laga tersebut BCSXPSS sempat melakukan aksi protes terhadap management yang diisi jajaran orang-orang lama yang tidak maju dalam visi dan misi itu bedampak bagi keberlangsungan PSS SLEMAN kedepannya, mereka melakukan aksi menyalakan flare yang memenuhi tribun selatan dan buntut dari aksi tersebut laga antara Pss vs persib harus dihentikan karena jarak pandang yang terhalang asap flare.
 
Aksi BCSXPSS tersebut kemudian ramai di media social khususnya twitter netizen bertubi-tubi mengkritik aksi menyalakan flare yang di lakukan BCSXPSS. Netizen banyak yang mencibir aksi yang di lakukan tersebut dengan cuitan “kampungan”, “yang membuat Indonesia tidak maju”, “ malu-maluin sepakbola Indonesia”, dan masih banyak lagi. Sejak kejadian tersebut citra BCSXPSS menjadi buruk di mata pecinta sepakbola Indonesia namun hal tersebut sama sekali tidak dihiraukan oleh BCSXPSS mereka tetap fokus mengawal super elang jawa.
 
Hal tersebut yang membuat BCSXPSS terdorong untuk membuktikan bahwa cibiran yang mereka terima tidak merubah apapun tentang mereka, mereka tetap dengan manifesto yang menjadi panduan utama untuk mendukung PSS SLEMAN “Our tribune our rules” mereka punya cara sendiri untuk mendukung tim kebanggaan super elang jawa. Dalam laga melawan persis solo Brigata curva sud membuat aksi yang membuat netizen yang sebelumnya mencibir BCSXPSS terdiam seribu Bahasa karena di laga sore itu BRIGATA CURVA SUD membuat koreografi mozaik mata elang.
 
Koreografi yang mereka buat selain bertujuan utama mendukung PSS SLEMAN juga secara tidak langsung bentuk pembuktian bahwa mereka memiliki caranya sendiri untuk mendukung dan mengawal tim kebanggan, aksi koreografi yang dibuat membuktikan bahwa BCSXPSS sama sekali tidak mempedulikan cibiran yang terima mereka hanya fokus mendukung PSS SLEMAN ALE!.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline