Lihat ke Halaman Asli

Fadhil Ismail P

Hanya seorang penggemar Kereta

Potret Usaha Mikro di Tengah Pandemi

Diperbarui: 20 Juni 2021   17:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri (Tohid dan usaha Bakso bakwannya)

Banyak macam usaha mikro  yang  ada di Indonesia, Diantaranya seperti cindera mata, fashion, kosmetik, kuliner, dan lain sebagainya. Salah satu contoh usaha mikro di bidang kuliner yaitu "Bakso Bakwan" yang di rintis sendiri oleh Tohid Ardiyani (35) sejak tahun 2015 lalu. Tohid yang sebelumnya merupakan pegawai pabrik kemudian memutuskan untuk membuka usaha warisan simbahnya yang berasal dari malang.

"Simbahkan dulu juga jualan kaya gini, terus bapak saya juga jualan kaya gini, jadi usaha turun temurun, dari pada buka usaha lain kan mending melestarikan usahanya keluarga" ujarnya.

Bakso bakwan milik pria asal wonogiri itu berlokasi di daerah Gentan, Baki, Sukoharjo, tepatnya di depan Luwes Gentan.  Alasan Tohid memilih tempat itu selain dekat keramaian, karena di daerah sekitar situ juga belum ada yang membuka usaha bakso bakwan seperti dirinya, sehingga belum begitu banyak saingan. Bakso bakwan milik Tohid ini buka mulai pukul 11.00 hingga habis, atau maksimal pukul 21.00.  

Terdapat lima macam varian yang mengisi satu mangkok bakso bakwan miliknya, seperti; pangsit goreng, bakso goreng, tahu bakso, siomay dan bakso. Tohid mengaku bahwa bakso bakwan miliknya agak tampil beda dengan yang lain. 

Biasanya, Bakso bakwan malang dalam satu mangkok berisi pangsit, tahu dan bakso ditambah dengan mie. Berbeda dengan miliknya yang dari awal tidak ditambahkan mie. Ia menjual satu mangkok bakso itu dengan harga Rp 10.000. Selain Bakso, Tohid juga menyediakan berbagai minuman sebagai pendamping saat memakannya.

Selepas seminggu berjualan, Tohid menyempatkan pulang ke Wonogiri untuk bertemu istri dan seorang anaknya. "Saya pulang ke Wonogiri paling lama yo seminggu sekali karena istri, anak disana. Kalau pas jam 5 sore udah habis ya pulang, tapi kalau habisnya malem ya nanti kemaleman, padahal besok harus jualan lagi," jawabnya.  

Bakso Bakwan ini juga tidak pernah libur untuk melayani pelanggannya, kecuali bila ada acara penting dirumah." liburnya tu kalau cuma ada acara yang penting di rumah, kaya ada tetangga meninggal, hajatan, kalau enggak ya buka terus. Kemarin habis libur karena di rumah panen, kalau panen di desa tu yang pertama seneng, kedua repot, jadi yo mau ngga mau saya libur..." jelasnya

Disaat awal pandemi, Bakso bakwan ini termasuk terkena dampaknya. Pendapatannya pun menurun rata-rata hingga 50% dan berjalan selama 7 bulan. Meskipun lokasinya berada di tengah keramaian, Banyak langganannya seperti pegawai mall dan pabrik yang lebih memilih membawa bekal sendiri. Masyarakat sekitar juga jarang keluar rumah karena lebih memilih memasak sendiri atau membeli makanan lewat online. 

Tohid belum memasukan makanannya lewat online karena terkendala oleh modal. "Kalau pake online kendalanya harus beli hp lagi mas, kan modal lagi, kalau kaya warung sebelah itu yang punya modal semenjak korona pake online," jawabnya.

Sebelum korona datang, Tohid mendapatkan banyak pesanan untuk keperluan Halal bi Halal, Perkumpulan RT, Arisan, Takjil, Pengajian dan masih banyak lainya. Sekarang, Pesanan tersebut berkurang bahkan tidak ada sama sekali sebab perkumpulan-perkumpulan tersebut tidak diperbolehkan selama pandemi.

Banyak usaha terutama kuliner di sekitarnya yang juga sepi dan akhirnya tutup karena terkena dampak pandemi ini. Salah satunya di sebelah bakso bakwan, terdapat usaha bakmi jawa yang juga menurun pendapatannya hingga 50%. "Sebelah itu juga kena dampaknya 50% sama, yang dulu penghasilannya sebelum korona sehari bisa dapet Rp 400.000 bersih, sekarang dapet Rp 200.000 aja dah alhamdulillah. Belum buat bayar karyawannya ada 6 orang," jelasnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline