Lihat ke Halaman Asli

Selamat Datang Cinta

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

cinta1

‘kau datang membawa segala rasa dan kata yang kau pikir itu cinta’

Ruang bioskop kosong. saya hampir tidak melihat satu orang pun yang duduk di awal permulaan kursi penonton. mungkin karena gelap, jadi saya agak sulit mendeteksi orang-orang yang sudah masuk dan duduk di Teater 6 untuk menonton film besutan Ikatan Alumni ITB, ‘BAHWA CINTA ITU ADA’. beruntung ketika saya mencoba meraih kursi saya yang terdapat di paling atas, saya melihat beberapa orang sudah menatap layar dan menonton cuplikan-cuplikan film coming soon. ada dua pasang lelaki-perempuan yang memilih duduk di pojok sekali (kenapa sih orang pacaran senangnya mojok? aneh!), sementara saya lebih suka berada di paling pinggir. namun ironinya, saya duduk di tengah mereka yang berpojok ria itu. ada seorang laki-laki yang tampaknya juga pengamat film abal-abal seperti saya. ada sepasang kakek-nenek yang duduk di baris tengah, sepertinya mereka alumni ITB dan sedang bernostalgia. dan beberapa orang lagi di baris bangku papan atas yang tidak terlalu saya perhatikan. hmm, tidak banyak yang menonton film ini di teater itu, padahal bukunya sudah best seller. kenapa ya? saya menimbang beberapa analisa, ah tapi sudahlah. inti sekarang ya nonton saja.

sepanjang film diputar, saya mencoba mencocokkannya dengan novel ‘GADING-GADING GANESHA’ yang sudah saya baca. seperti film hasil adaptasi sebuah novel lainnya, film ini pun tidak mengikuti alur cerita novel secara utuh. ada beberapa perubahan. namun yang sangat menarik perhatian saya, meski latar belakang film ini adalah ITB yang berada di Bandung, namun nuansa Sunda tidak terlalu terasa. yang kental justru nuansa dan budaya Jawa di sepanjang film. suara Sujiwo Tejo (sutradara film ini) yang menjadi dalang dengan replika wayangnya memenuhi setiap scene juga musik-musik Jawa, logat-logat Jawa dan tarian Jawa. maaf, bukan bermaksud SARA, tetapi itu yang saya rasakan. hmm. *senyum-senyum*

)

film selesai. dan saya mulai disorientasi tempat. saya lupa jalan pulang! ya Tuhan!! setelah keluar dari mall, saya melihat seluruhnya gelap. langit sudah gelap. yang ada hanya lampu-lampu yang menyinari malam dengan segala keramaian. sebanyak dua kali saya bolak-balik menyusuri jalanan, mencari pintu menuju terminal Bus Way Blok M. seketika saya merinding. benar kata sebuah hadis Muslim bahwa, " Janganlah engkau menjadi orang pertama yang masuk pasar jika engkau mampu dan jangan pula menjadi orang paling terakhir yang keluar darinya pasar karena pasar itu adalah tempat peperangan para syaitan dan disanalah ditancapkan benderanya."

mungkin ketika itu saya sedang disesatkan dari jalan pulang agar tidak bisa keluar dari keramaian. saya benar-benar bergidik dan ingin segera pulang. mencari sedikit udara dalam kungkungan mimpi yang belum sempurna saya niatkan. dan kembali mencari tahu, cinta seperti apa yang harus saya sebarkan di dunia ini. bukankan sebagai khalifah yang sedang bertugas di dunia kita sedang mengemban cinta untuk dibagi. tetapi kepada siapa saja cinta itu pantas diberikan, coba kita renungkan lagi.

cinta itu bukan sesuatu hal yang harus ditakutkan. dia bukan buto cakil pakek helm (seperti kata seorang teman blogger). bukan sesuatu yang harus dihindari. tetapi sesuatu yang harus disambut dan diperlakukan secara jujur. Selamat Datang Cinta!

kau datang membawa segala rasa dan kata yang kau pikir itu cinta. kau juga membawa segala janji dan mimpi yang kau kira itu cinta. kisah indah kita bagai dewa-dewi tak perlu alasan tuk saling cinta . tawa canda, sakit hati, hati rindu, air mata… semua nyata karena kita ketika cinta ada. makianku, cemburumu, ocehanku, amarahmu… nikmati dan katakan selamat datang cinta. (Theme Song ‘Bahwa Cinta itu Ada’ karya Sujiwo Tejo, sung by Ario Wahab & Sita Nursanti).

*tulisan ini juga sedang dimuat di http://dhila13.wordpress.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline