Lihat ke Halaman Asli

Fadhilah Utami

Universitas Jambi

Menguak Parafilia: Ini 8 Jenis Gangguan Seksual yang Wajib Kamu Ketahui!

Diperbarui: 6 Desember 2023   17:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi pengidap Parafilia yang membutuhkan bantuan profesional (pexels/RDNE Stock Project)

Isu seputar pelecehan seksual yang meresahkan telah menjadi sorotan dalam lanskap media massa yang beragam. Salah satu fenomena yang disebabkan oleh gangguan seksual yang tak lazim sempat viral di media sosial pada tahun 2020 silam. Dilansir dari CNN Indonesia, seorang individu berinisial G menjadi sorotan publik karena kecenderungan seksualnya yang unik. Tersangka diduga melakukan pelecehan dengan meminta korban membungkus diri dengan kain jarik atau lakban. Fenomena ini bukan sekadar pelecehan biasa, namun juga merupakan contoh nyata dari sebuah gangguan seksual Parafilia, tepatnya Fetisisme.

Apa itu Parafilia?

Parafilia dapat diartikan sebagai aktivitas seksual yang tidak pada umumnya atau mengalami penyimpangan seksual. Pengidap Parafilia umumnya merasa bergairah dan memperoleh kepuasan seksual dengan cara berfantasi mengenai hal-hal yang dianggap tidak lazim. Misalnya, terangsang pada benda mati, aktivitas, dan perilaku tertentu yang cenderung tidak menggairahkan secara seksual.

Apa saja jenis-jenis Parafilia?

Dalam Diagnostic and Statictical Manual of Mental Disorder IV (2014), Parafilia diklasisfikasikan menjadi delapan kondisi, di antaranya Voyeurisme, Eksibisionisme, Frotteurisme, Masokisme, Sadisme, Pedofilia, Transvestisme, dan Fetisisme.

Voyeurisme, merupakan kondisi dimana individu merasakan gairah seksual dengan mengamati atau melihat secara diam-diam orang yang telanjang, sedang melakukan aktivitas seksual, atau sedang membuka pakaian.

Eksibisionisme, merupakan kondisi dimana individu merasakan gairah seksual dengan menunjukkan alat kelaminnya kepada orang asing tanpa adanya persetujuan dari orang tesebut. Penderita ini umumnya melakukan aksinya di depan umum namun dalam kondisi dimana korban tidak dapat menjangkaunya. 

Frotteurisme, merupakan kondisi dimana individu mendapatkan kepuasan seksual dengan cara menempelkan atau menggosokkan alat kelaminnya kepada orang lain dengan sengaja tanpa persetujuan orang tersebut.

Masokisme, merupakan kondisi dimana individu merasakan kepuasan seksual ketika mendapat kekerasan seperti diikat, dipermalukan, dipukuli atau dibuat menderita. 

Sadisme, umumnya berpasangan dengan masokisme. Pengidap gangguan ini merasakan kepuasan seksual ketika melihat pasangannya menderita secara fisik maupun psikis.

Pedofilia, merupakan kondisi dimana individu merasakan gairah seksual dengan cara melibatkan aktivitas individu dewasa dengan anak-anak atau anak praremaja yang umumnya berusia 13 tahun atau bahkan lebih muda. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline