Bahasa ialah alat yang pastinya digunakan oleh setiap manusia untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya, ketika seseorang ingin nyampaikan tujuan atau maksud yang ia inginkan maka pastinya ia akan memberitahukan keinginan tersebut melalui bahasa, baik bahasa tubuh ataupun lisan yang dapat dipahami dan dimengerti oleh lawan bicaranya.
Karena bahasa ialah alat, maka jika selalu digunakan pastinya akan semakin mahirlah orang yang menggunakan alat tersebut, misalnya ketika seorang yang baru belajar membuat roti maka tak dipungkiri pastinya ada beberapa kesalahan yang akan dibuatnya, namun ketika orang tersebut terus berusaha untuk selalu melatih diri dalam membuat roti.
Maka hasilnya pasti akan berbeda de ngan hasi pertama yang ia buat, begitu pula dengan bahasa, ketika seseorang yang baru awal mengenal bahasa, maka ia akan sulit untuk mengucapkan terlebih untuk beriteraksi dengan orang lain.
Oleh sebab itu bahasa sangat perlu untuk selalu digunakan dan dilatih, agar tidak menjadi keahlian yang pasif, melainkan menjadi kemampuan yang aktif.
Semua hukum diatas berlaku dalam setiap bahasa apapun termasuk dalam bahasa Arab, walaupun sekeras apapun orang berpendapat bahwa bahasa Arab itu sulit, membaca, mendengarkan, mengucapkan ialah suatu kesulitan tingkat tinggi. Kita tak dapat menafikkan bahwa sebenarnya bahasa arab sendiri pun juga sebagai alat, yang pasti ketika kita mempraktekkan secara terus menerus maka akan terbiasa.
Ketika kita lihat secara mendalam dalam kasus seperti ini, dapat kita ambil poin penting bahwa bukanlah faktor bahasa arab sebagai bahasa yang sulit yang menjadikan orang tidak suka dengan bahasa Arab, melainkan karena tidak adanya kemauan serta dorongan yang menjadikan tidak adanya keinginan untuk memperdalam bahasa Arab.
Sehingga sebagai seorang pendidik sangat perlu untuk terus semangat menghadapi tatangan anak-anak yang tak suka atau membenci bahasa Arab. Pengalaman penting yang saya dapatkan ketika mengajarkan bahasa Arab, saya memahami bahwa mengajar terutama mengajar bahasa Arab, bukanlah hal mudah penuh dengan kesabaran, dan tak lupa kunci utama ialah ketika seorang guru dengan hati Ikhlas mengajar maka pastinya ada murid yang dengan hati ihklas menerima pengajaran, tak lupa kita usahakan untuk dapat menjadi public figure yang dapat meluluhkan hati para pelajar agar mau senantiasa mengikuti pelajaran terutama Bahasa Arab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H