Lihat ke Halaman Asli

Nurul FadhilahFakaubun

pemuda perjuangan

Belajar Bahasa Arab, Apa Perlu Dipaksa?

Diperbarui: 12 September 2019   20:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Belajar bahasa arab dizaman sekarang, mungkin terlihat sulit dan membosankan, apalagi bagi anak-anak tingkat Mts/Sederajat yang masih remaja, yang kadang masih bingung dan labil menentukkan pilihan, minat serta tujuan dalam melakukan suatu hal.

Hal ini semakin didukung dengan fakta lapangan yang ditemukan, setelah mencoba untuk mengajar bahasa Arab, serta bertemu dengan siswa-siswi Mts/Sederajat, yang benar-benar masih tak tahu mengapa ia perlu belajar bahasa Arab.

Sehingga sebagai guru yang mengajarkan bahasa arab dituntut untuk menjadi kreatif, inovatif, serta cerdas untuk menyajikan pembelajaran bahasa Arab, agar bahasa Arab tidak menjadi pelajaran yang dilupakan atau membosankan.

Kadang kala siswa tak suka dan merasa bahasa Arab tidak penting, sebab ia tidak paham alasan mengapa ia perlu belajar bahasa Arab, sehingga disinilah ditemukan satu pr bagi para guru untuk memberikan alasan mengapa seorang siswa tersebut perlu belajar bahasa Arab.

Pemberian alasan ini pun sebenarnya tidak bisa dilakukan sekali atau dua kali, sebab anak Mts/Sederajat mereka perlu untuk diajak berfikir terus menerus agar dapat menancapkan pola dalam diri mereka, serta kesadaran yang bersumber dari pemahaman mereka, mengapa? 

Perlu kita ketahui, setiap manusia akan melakukan sesuatu berdasarkan pemahamannya akan sesuatu tersebut, begitu pula dengan siswa dalam pembelajaran bahasa Arab. Yang mana hal ini juga lebih terkhusus ketika siswa yang belajar bahasa arab ini berasal dari sekolah-sekolah yang notabane nya Islam, sehingga perlu memberikan pemahaman bahasa arab adalah bahasa ya g mereka butuhkan bukan sekedar mereka inginkan.

Memberikan pemahaman ini memang sangat diperlukan, karena sekali lagi hal ini akan mempengaruhi perilaku seseorang, misalnya seseorang yang memahami apa itu gelas, bagaimana itu gelas, dan untuk apa itu gelas maka sudah semestinya ia akan menggunakan gelas sebagai alat untuk minum.

Namun ketika seorang tersebut tak mengatahui  keguanaan dan lainnya, sudah pasti seorang tersebut akan bingung menggunakan benda tersebut. Begitu pun bahasa Arab, ketika tak memahamai apa itu bahasa Arab, tak mengatahui kegunaaannya, maka dipastikan ia takkan mengerti mengapa ia perlu belajar bahasa Arab, serta siswa pun akan memandang bahwa bahasa arab hanya sebagai  pelajaran paksaan yang di berikan sekolah dan hanya untuk dijalani bukan untuk dipahami.

Yang alih-alih semakin terlihatlah, ketidaksukaan dengn bahasa Arab, yang  menyebabkan generasi-generasi terbaik terutama genarasi mulia Islam, kadang tak memahamai bahasa Arab, sehingga ia pun kadang jauh dari petunjuk-Nya. Padahal siswa --siswa Mts/Sederajat diharapkan memiliki tingkat keimanan  yang kuat yang mana salah satu penopangnya ialah dengan belajar bahasa Arab.

Inilah Pr bagi para guru serta calon guru bahasa Arab, jangan sampai kita lupa untuk terus menerus memberikan pemahaman terhadap peserta didik untuk mencintai bahasa Arab, dan menanamkan aqidah Islam dalam diri peserta didik terutama dalam pembelajaran bahasa Arab.

Wallahu 'Alam bi Ash -- Showab.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline