Lihat ke Halaman Asli

Mengenal Paving Block, Lantai Luar Bangunan dari Semen

Diperbarui: 16 November 2022   09:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony


Semen merupakan zat dari bahan baku utama batu kapur dan tanah liat yang umumnya berfungsi sebagai perekat bahan bangunan seperti batu, bata, batako, dan bahan bangunan lain. Bahan bangunan ini erat kaitannya dengan proses pembangunan karena mampu dimanfaatkan menjadi beragam kegunaan. Salah satunya adalah keberadaan bahan baku semen dalam pembuatan paving block.


Paving block sendiri dapat dikenali secara general sebagai suatu komposisi bahan bangunan. Umumnya, paving block terbuat dari campuran semen portland atau sejenisnya (bahan perekat hidraulis lain),  air, serta agregat dengan atau tanpa bahan tambahan yang tidak mengurangi mutu bahan bangunan itu sendiri. Karakteristik paving block hampir mendekati karakteristik mortar, yaitu bahan bangunan yang dalam pembuatan nya terdiri dari campuran pasir dan agregat halus lainnya dengan bahan pengikat dan air dalam keadaan keras serta memiliki sifat-sifat seperti batuan.

Kegunaan utama dari paving block tak lain dan tak bukan adalah sebagai lantai yang digunakan di luar bangunan yang ramah lingkungan karena mampu menyerap air saat hujan ataupun saat terjadi luapan yang menggenang (banjir).

Selain fungsi utama tersebut, adapun fungsi estetika yang dapat ditambah dengan pemasangan paving block sebagai pilihan lantai luar bangunan. Kedua fungsi paving block tersebut didukung oleh pemasangan dan perawatan nya yang cenderung terjangkau serta memiliki beraneka bentuk sesuai dengan fungsi jenis paving block itu sendiri. Dalam artikel ini, akan dibahas mengenai macam-macam paving block dan kegunaan nya.


Macam-macam Paving Block


Berdasarkan cara pembuatannya, paving block dibagi menjadi tiga, yaitu:


Paving Block Press Manual


Begitu mendengar kata 'manual' maka definisi yang sering kita artikan adalah dengan menggunakan cara konvensional atau tradisional. Hal tersebut merupakan salah satu fakta bahwa dalam pembuatan bahan bangunan, masih banyak yang menggunakan proses manual. Tak terkecuali dalam pembuatan paving block.


Hasil dari pembuatan paving block secara manual atau menggunakan tangan ini nantinya akan masuk ke dalam jenis beton kelas D (K 50-100). Paving block press manual akrab digunakan untuk perkerasaan non struktural. Perkerasan non struktural tersebut umum digunakan untuk halaman rumah, trotoar jalan, dan perkerasaan lingkungan dengan daya beban rendah.


Paving Block Press Mesin Vibrasi


Sesuai dengan penamaannya, paving block jenis ini diproduksi menggunakan mesin press getar dan umumnya memiliki mutu beton kelas C-B (K150-250). Dalam pemakaian paving block press mesin vibrasi, sering digunakan sebagai alternatif perkerasan di pelataran garasi rumah dan lahan parkiran.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline