Pengertian Speech Delay
Seorang anak dikatakan memiliki speech delay ketika kemampuan bicaranya jauh dibawah rata-rata anak sebayanya. Speech Delay merupakan kemampuan bicara anak masih dapat berkembang seperti anak pada umumnya hanya saja waktunya lebih lambat dari pada anak pada umumnya. ( Center for Community Child Health, 2006 dan Early Support for Children, Young People and Families, 2011)Speech delay sendiri dapat dikategorikan menjadi dua bagian berdasarkan penyebabnya (Leonard,1998; Plante, 1998; juga Stark & Tallal, 1981 dalam Law et all., 2010) menjelaskan bahwa primary speech delay adalah sebuah kondisi dimana penyebab dari speech delay ini tidak diketahui, sedangkan secondary speech delay adalah speech delay yang disebabkan oleh kondisi lain seperti autisme, kecacatan pada pendengaran, permasalahan perkembangan secara umum, dan kecatatan sistem saraf. Penyebab dari speech delay ini tentu saja penting untuk diketahui karena akan berhubungan dengan bagaimana speech delay ini akan ditangani nantinya.
Terlambatnya kemampuan biacara anak dapat dilihat dari munculnya beberapa ciri-ciri khusus. Early Support for Children, Young People and Families (2011) menjelaskan bahwa apabila tanda-tanda di bawah ini mulai muncul atau terlihat pada anak, orang tua sebaiknya mulai wasapada. Tanda-tandanya adalah: 1. Tidak merespon terhadap suara. 2. Adanya kemunduran dalam perkembangan. 3. Tidak memiliki ketertarikan untuk berkomunikasi. 4. Kesulitan dalam memahami perintah yang diberikan. 5 Mengeluarkan kata-kata atau kalimat yang tidak biasa seperti anak-anak pada umumnya. 6. Berbicara lebih lambat dari pada anak seumurannya. 7. Perkataanya sulit dimengerti bahkan oleh keluarganya sendiri. 8. Kesulitan memahami perkataan orang dewasa. 9. Kesulitan berteman, bersosialisasi dang mengikuti permainan. 10. Kesulitan dalam belajar mengeja, bahasa bahkan matematika.
Tanda dan Gejala Speech Delay pada Anak
Center for Community Child Health (2006) juga menuliskan beberapa ciri-ciri pada anak yang menandakan adanya permasalahan pada bicara anak. Ciri yang pertama dapat dilihat dari kontak mata anak. Anak yang memiliki masalah berbicara cenderung memiliki kesulitan dalam menjaga kontak mata, hanya melihat seseorang atau sebuah benda dengan waktu yang tidak lama. Bermasalahnya kemampuan bicara anak jugadapat dilihat dari gerakannya. Anak terlihat hanya sedikit sekali menggunakan gerakan simbolik seperti melambaikan tangannya. Selain itu, anak juga hanya menggunakan sedikit sekali konsonan dan anak sering mengeluarkan kata atau kalimat yang tidak jelas seperti bayi.
Penyebab Speech Delay
Para pakar telah lama berdebat mengenai hal apakah yang menjadi penyebab speech delay pada anak dan juga mencari tahu hal-hal apa sajakah yang mempengaruhi terlambatnya bicara pada anak. Selain dari penyebab secondary speech delay, seperti autisme dan kecacatan ternyata faktor genetik juga mempengaruhi terlambatnya bicara anak. ( Suparmiati dkk., 2013) menyatakan bahwa sebagian besar anak yang memiliki keterlambatan bicara biasanya memiliki latar belakang sejarah keluarga yang memiliki keterlambatan bicara juga. Selain itu kesehatan bayi didalam kandungan juga ternyata mempengaruhi permasalahan bicara anak. Bayi yang terkandung terlahir dengan berat badan yangkurang cenderung memiliki hambatan pada perkembangan bicaranya (Hidajati, 2009). Ada beberapa penelitan yang meneliti hubungan antara speech delay dengan pola asuh dan status sosial. Hasilnya adalah, pola asuh orangtua seperti orang tua yang sibuk atau orang tua yang terlalu disiplin dan status sosial anak ternyata tidak berpengaruh terhadap keterlambatan berbicara anak. Keterlambatan bicara anak cenderung muncul karena anak tidak memiliki kesempatan banyak untuk mempraktekan bahasa yang dimilikinya.Suparmiati dkk., (2013) juga menemukan bahwa penggunaan lebih dari satu bahasa di dalam keluarga memicu munculnya masalah pada perkembangan bahasa anak. Penggunaan lebih dari satu bahasa pada anak ternyata menimbulkan kebingungan pada anak, sehingga kemampuan bahasa anak pun menjadi terhambat. Anak yang memiliki speech delay biasanya memiliki sejarah keluarga yang juga memiliki speech delay, selain itu kebanyakan anak yang memiliki speech delay adalah anak laki-laki.
Cara mengatasi Speech Delay pada Anak
Untuk pananganan anak yang memiliki speech delay, ada beberapa intervensi yang dapat diikuti prosedurnya. Setelah terlihat adanya tanda-tanda anak memiliki speech delay, hal pertama yang dilakukan adalah screening dengan beberapa instrument yang sudah tersedia. Dimulai dengan pemeriksaan otologis dan audiometris anak. Pemeriksaan otolgis dapat dilakukan menggungan BERA atau Brainstem Evoked Response Audiometry. Selain itu, anak juga akan diperiksa perkembangan mental, kognitif, sosial, emosional dengan menggunakan HOME atau Home Observation fo for Measurement of the Environment. Seluruh instrument ini diperuntukan untuk anak prasekolah (Hidajati, 2009 )Selain itu Kaiser & Roberts (2011 dalam Douglas, No year ) menyatakan bahwa ada 3 cara mengintervensi anak yang memiliki speech delay. Intevensi yang pertama difokuskan kedalam bentuk komunikasi prabahasa, yang kedua difokuskan kepada kebutuhan keluarga, intervensi yang ketiga kontinuitas dari berbagai disiplin ilmu yang berbeda dan yang terakhir yaitu ditingkatkannya keterlibatan orang tua.Disisi lain, Law et all., ( 2000) mengkategorikan intervensi ini menjadi tiga jenis. Yang pertama yaitu intervensi didaktik atau pelatihan bahasa secara langsung. Yang kedua naturistik atau secara langsung mengajari anak bagaimana cara yang benar dalam memberikan respon yang diinginkan dan yang terakhir yaitu gabungan dari keduanya.
Saran penulis untuk Orang Tua yang Anaknya Mengalami Speech Delay
Karena penanganan anak yang sudah positif memiliki speech delay sudah ada dan jelas caranya, meminimalisir kemungkinan anak mengalami permasalahan bicara khususnya speech delay dapat dilakukan. Para orang tua atau guru disekolah patut menyadari bahwa bicara adalah sebuah keterampilan dan harus dilatih (Hurlock) Pelatihan keterampilan bicara ini tentu saja harus dilakukan dengan benar. Latihan keterampilan bicara ini dilakukan agar anak dapat mengucapkan kata atau kalimat dengan benar dan dapat dimengerti oleh lawan bicaranyajuga dilatih agar anak dapat melabeli sebuah benda atau sebuah tindakan. Berlatih bicara ini amat penting karena memberi anak kesempatan dan memberi anak pengalaman untuk mengembangkan bicaranya yang merupakan cara anak memperoleh bahasa sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Skinner. Cara melatih anak berbicara pun perlu diperhatikan. Cara berlatih bicara anak yang baik sebaiknya memperhatikan faktor-faktor yang dikemukakan oleh Hurlock. Orang tua atau guru perlu memperhatikan kesiapan fisik dan mental anak. Kesiapan fisik anak dapat disiapkan dengan cara mengajak anak untuk beraktifitas menggunakan mulut dan lidahnya, seperti berlatih menggunakan sedotan, atau makan makanan yang keras agar rongga mulut anak menjadi kuat. Persiapan mental dapat dilakukan dengan mengajak anak mengobrol dan memberi kesempatan anak untuk menjawab atau bertanya. Dengan mengajak anak bercakap-cakap, menjawab dan bertanya juga sudah memberi anak kesempatan untuk berpraktek. Ketika kegiatan ini dilakukan bimbingan dan motivasi juga dapat dilakukan secara berbarengan.