Lihat ke Halaman Asli

Karena Kita adalah Penghubung Mimpi

Diperbarui: 5 Februari 2016   17:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Fri,10-04-2015.

Apa yang membuat kita sampai disini? Sampai ditempat yang kita tidak pernah tahu arahnya. Kita hanya memercayai arah yang kita tuju, untuk sampai disini.

Apa yang membuat kita selalu bertahan? Selalu bertahan disaat semua terasa memuakkan. Kita hanya terus melawan, hingga akhirnya kita terus menikmati hidup.

Apa yang membuat kita terasa spesial? Terasa spesial karena selalu ada hal yang mengejutkan. Kita hanya terus tertawa, menikmati apa yang telah kita lakukan dengan kejutan itu.

 
Kita itu, aku dan kamu.

....

Aku yang dulu, adalah sang pemimpi.

Aku mempunyai mimpi yang sangat besar. Sedangkan aku adalah seorang yang bisa dibilang, ‘miskin’. Tidak sanggup untuk melakukan sebuah hal besar seperti orang kebanyakan. Yang orang sepertiku lakukan adalah membual. Membuat seolah bualan benar – benar terjadi adalah sebuah keahlian.

Makanya aku adalah seorang pendiam. Aku tidak mau mimpi yang besar diikuti dengan sebuah omongan yang besar. Caraku bukan seperti itu.

Aku mempunyai mimpi yang sangat besar. Aku terus mencari hal – hal terdekat untuk mengubah sikapku. Aku menggali informasi untuk memperdalam ilmuku.  Aku berharap bahwa aku berjuang sesuai dengan orang  yang mempunyai mimpi. Dan aku terus berharap.

***

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline