Lihat ke Halaman Asli

fadhilaafnr

Mahasiswa

Pembaharuan Pendidikan: Menjawab Tantangan dengan Inovasi dan Kolaborasi

Diperbarui: 4 Januari 2025   19:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan adalah fondasi utama dalam membangun masa depan bangsa. Namun, sistem pendidikan di Indonesia masih menghadapi berbagai hambatan yang memerlukan solusi berkelanjutan. Dengan perubahan sosial dan teknologi yang pesat, pembaruan pendidikan bukan lagi sekadar opsi, melainkan kebutuhan yang mendesak. Dalam pandangan saya, pembaruan ini tidak hanya soal kebijakan, tetapi juga tentang bagaimana setiap individu, baik pemerintah, guru, maupun masyarakat, dapat bekerja sama untuk menciptakan perubahan nyata.  

Masalah-Masalah Utama dalam Dunia Pendidikan

Di balik berbagai upaya yang telah dilakukan, beberapa isu mendasar tetap menjadi penghalang bagi terciptanya pendidikan berkualitas di Indonesia. Berikut tiga tantangan utama yang menurut saya memerlukan perhatian serius:  

1. Keterbatasan Akses Pendidikan di Daerah Terpencil

Laporan Kemendikbudristek 2023 menyebutkan bahwa sekitar 23% siswa di daerah terpencil menghadapi kesulitan dalam mengakses fasilitas pendidikan.  Banyak siswa harus berjalan puluhan kilometer untuk mencapai sekolah, dan bahkan ketika mereka tiba, fasilitas belajar masih jauh dari memadai. Melihat kondisi ini, saya sering bertanya-tanya: bagaimana mereka bisa bersaing dengan siswa yang memiliki akses pendidikan lengkap di kota-kota besar?  

2. Ketidaksesuaian Lulusan dengan Dunia Kerja  

Salah satu ironi terbesar pendidikan kita adalah lulusan yang tidak siap kerja. Berdasarkan data BPS 2023, tingkat pengangguran terbuka di kalangan lulusan perguruan tinggi mencapai 5,86%. Menurut saya, ini adalah akibat dari sistem pendidikan yang terlalu menitikberatkan pada teori dan kurang memberikan ruang bagi pengembangan keterampilan praktis. Jika kurikulum kita tidak segera diadaptasi untuk menghadapi kebutuhan industri, kita hanya akan terus mencetak pengangguran terdidik.  

3. Kompetensi Guru yang Perlu Ditingkatkan

Menurut laporan UNESCO 2023 menyebutkan bahwa hanya 42% guru di Indonesia yang merasa percaya diri dalam menggunakan teknologi. Hal ini sangat disayangkan, terutama di era digital seperti sekarang. Dalam pengalaman saya, guru yang kreatif dan mampu memanfaatkan teknologi tidak hanya membuat pembelajaran lebih menarik, tetapi juga membuka wawasan siswa terhadap dunia luar.  

Kurikulum Merdeka: Langkah Awal yang Menjanjikan 

Pemerintah meluncurkan Kurikulum Merdeka pada 2022 sebagai solusi atas berbagai masalah ini. Kurikulum ini memberikan kebebasan kepada guru dan siswa untuk menentukan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline