Don't judge a book by its cover
Istilah tersebut sering kita dengar. Don’t judge a book by its cover, istilah yang bermakna jangan menilai sesuatu hanya dari cover / bagian luarnya .
Ketika kita berada dalam lingkungan yang baru , seperti halnya ketika saya memasuki dunia kampus, merantau , berada jauh dari orang tua untuk pertama kalinya. Banyak hal-hal baru yang saya jumpai. Orang-orang baru, budaya baru, juga bahasa yang cukup berbeda dari daerah saya berasal.
Hal tersebut makna dari istilah di atas, namun bagaimana dengan makna lain yang sempat mampir di benak saya ketika tengah berjalan-jalan di took buku kemarin????
Don’t judge a book by its cover….
Banyak sekali buku-buku berjajar rapi di rak buku di toko buku itu, namun jarang sekali buku yang terbuka segelnya, sehingga calon pembeli dapat dengan leluasa membaca synopsis atau paling tidak dapat memperkirakan buku tersebut berisi tentang apa.
Meskipun sudah dilengkapi dengan synopsis di belakangnya, namun saya kira hal kurang memuaskan pembaca, Karena hal itu menurut saya kurang obyektif karena kebanyakan synopsis merupakan tulisan dari penulis yang bisa bersifat komersil.
Pemerintah sering menghimbau agar warganya membiasakan membaca. Membaca apa saja, buku, Koran , majalah dll. Dengan membaca, jendela dunia seakan terbuka lebar. Namun secara tidak langsung, tidak membeli tidak tahu isi buku tersebut.
Bagaimana dengan alternative lain seperti perpustakaan ?????
Perpustakaan merupakan tempat dimana banyak buku dapat dibaca kapanpun dan oleh siapapun. Dilengkapi dengan katalog yang memudahkan dalam mencari buku yang dibutuhkan. Bahkan banyak perpustakaan yang dilengkapai dengan fasilitas wifi, dimana semakin memudahkan masyarakat untuk mengakes informasi. Apalagi sekarang adanya perpustakaan online semakin mudah dan canggih. Bagi mahasiswa sendiri , perpustakaan adalah tempat mencari buku-buku referensi yang mudah, nymana dan tentu saja gratis. Heheheheee…
Selain mencari buku-buku referensi, mengerjakan tugas perpustakaan adalah tempat paling weeeenaak.. (pengalaman berkunjung di perpustakaan yang representative banget, bener-bener bikin betah euuy), karena selain bisa baca buku recommended yang kalau beli, uangnya bisa dibuat uang makan seminggu kita juga bisa akses internet 24 jam non stop.
Namun bagaimana jika perpustakaan tersebut jauh dari kata ideal????
Tidak tau PeeR siapa, hendaknya perpustakaan yang diusung oleh pemerintah dalam rangka mencerdaskan bangsa, dapat dibentuk sedemikian rupa sehingga nyaman dan dapat berfungsi maksimal. Baik dari koleksi buku-bukunya yang kudu up to date juga koleksi buku-buku kuno yang kadanga-kadang juga tak kalah berharganya, fasilitas seperti wifi, AC, meja-meja baca, penerangan juga mesti diperhatikan. Sangat mendambakan perpustakaan yang bisa bikin betah seharian J
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H