Lihat ke Halaman Asli

Katakan Tidak pada LGBT

Diperbarui: 10 Januari 2023   17:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Fadhil Ramadhan (31602200014), Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Dosen Pengampu : Dr. Ira Alia Maerani,S.H.,M.H. (Dosen Fakultas Hukum UNISSULA)

Dalam masyarakat modern ini, terjadi banyak penyimpangan. Salah satunya adalah LGBT (Lesbian, Guy, Biseksual, Transgender), laki-laki berhubungan seks dengan laki-laki dan perempuan berhubungan seks dengan perempuan. Menurut Profesor Abdul Hamid Al-Qudah, 78% homoseksual memiliki penyakit menular seksual, menurut bukunya. Alih-alih melarang kegiatan ini, banyak negara di dunia mendukung aktivisme LGBT dan melegalkan pernikahan sesama jenis. Hal ini telah memacu perkembangan aktivisme LGBT yang meluas dan berkembang pesat.

Menurut data yang tersedia, terdapat lebih dari 1 juta orang LGBT dan 119 organisasi LGBT di 28 provinsi di Indonesia (Republika, 23 Januari 2016). Ini bertentangan dengan Pasal 292 KUHP. Orang LGBT tidak hanya mengganggu masyarakat, mereka juga berbahaya bagi para pelaku seperti:

1.         Efek kesehatan

- Kanker dubur atau dubur: Homoseksual ketika melakukan seks anal, yang meningkatkan risiko kanker dubur.

- Kanker mulut: Kebiasaan seks oral dapat menyebabkan kanker mulut. Merokok bukan satu-satunya penyebab kanker mulut. Ini menurut studi New England Journal of Medicine yang diterbitkan di situs web Dallas Voices.

- Meningitis: Hal ini disebabkan oleh infeksi mikroba, kanker, penyalahgunaan obat-obatan tertentu dan peradangan pada tubuh. Namun sebuah artikel di Detik Health mengungkapkan hal lain: Meningitis disebabkan oleh penularan seksual oleh kaum LGBT.

-HIV/AIDS: Pada umumnya kaum LGBT menjalani gaya hidup seks bebas dengan banyak orang, sehingga peluang mereka tertular HIV/AIDS sangat tinggi.

2.         Dampak sosial

Homoseksual terus berganti pasangan, jadi menemukan kedamaian dalam hidup mereka bisa jadi sulit. Status penelitian menagatakan:"Dia memiliki 106 pasangan dari 20 tahun yang gay." Seorang pezinah memiliki tidak lebih dari delapan pasangan dalam hidup. Lagi pula, 43% pria gay yang disurvei mengatakan dia pernah menjadi gay dengan 500 orang seumur hidupnya. 28% telah melakukan ini dengan lebih dari 1.000 orang. 79% bersama pasangan yang tidak mereka kenal sama sekali, dan 70% hanya bersama selama satu malam atau beberapa menit. Berdasarkan penelitian di atas, melegalkan pernikahan bagi pasangan LGBT pada hakekatnya merupakan tindakan yang mubazir.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline