Lihat ke Halaman Asli

Fadhiil Arjuna Putra

Mahasiswa 23107030048 Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Ketindihan: Menjelajahi Batas Kesadaran

Diperbarui: 24 Maret 2024   22:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: kompas.tv

Pernahkah Anda mengalami ketindihan di tengah malam? Pengalaman ini mungkin terdengar menakutkan dan membingungkan bagi sebagian orang. Ketindihan merupakan kondisi ketika seseorang terbangun dari tidur, tetapi merasa tidak dapat bergerak atau berbicara. Sensasi ini sering disertai dengan perasaan tertekan di dada dan adanya kehadiran sosok atau bayangan yang menakutkan di sekitar.

Apa Itu Ketindihan?

Ketindihan atau sleep paralysis adalah kondisi ketika seseorang mengalami keadaan tidak dapat bergerak atau berbicara sementara sedang terjaga atau tidur. Pada saat mengalami ketindihan, seseorang biasanya tetap sadar dan menyadari sekitar mereka, tetapi tidak dapat menggerakkan tubuh mereka atau berbicara. Sensasi ini dapat disertai dengan perasaan tertekan di dada, kesulitan bernapas, dan rasa takut yang intens.

Ketindihan sering terjadi saat tidur REM (Rapid Eye Movement), yaitu fase tidur di mana kita bermimpi. Pada fase ini, otot-otot tubuh kita biasanya menjadi relaksasi untuk mencegah kita bergerak saat bermimpi. Namun, pada kondisi ketindihan, otot-otot tersebut tetap relaksasi bahkan ketika kita sudah terjaga. Hal ini membuat kita merasa terkunci dalam tubuh kita sendiri.

Meskipun ketindihan bisa menjadi pengalaman yang menakutkan, kondisi ini umumnya tidak berbahaya dan biasanya hanya berlangsung beberapa detik hingga beberapa menit. Banyak orang yang mengalami ketindihan sekali-sekali dalam hidup mereka, tetapi ada juga yang mengalami secara teratur. Jika ketindihan sering terjadi dan mengganggu kualitas tidur, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut dan penanganan yang tepat.

Penyebab Ketindihan

Penyebab ketindihan belum sepenuhnya dipahami, namun beberapa faktor yang dapat berperan meliputi:

1. Obstruksi Saluran Napas: Salah satu penyebab utama ketindihan adalah adanya obstruksi atau penyumbatan pada saluran napas. Hal ini bisa terjadi karena otot-otot di sekitar tenggorokan dan lidah menjadi terlalu rileks saat tidur, menyebabkan saluran napas menyempit atau tertutup sepenuhnya.

2. Kelebihan Berat Badan: Kelebihan berat badan atau obesitas dapat menyebabkan penumpukan lemak di sekitar saluran napas, yang dapat mempersempit ruang udara dan menyebabkan ketindihan.

3. Struktur Fisik Tubuh: Beberapa orang memiliki struktur fisik tubuh tertentu yang membuat mereka lebih rentan terhadap ketindihan. Misalnya, adanya kelainan pada rongga mulut, tenggorokan, atau hidung dapat menyebabkan saluran napas menjadi lebih sempit.

4. Usia: Ketindihan lebih umum terjadi pada orang yang lebih tua. Hal ini disebabkan oleh penurunan elastisitas dan kekuatan otot-otot di sekitar saluran napas seiring bertambahnya usia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline