Lihat ke Halaman Asli

Fadhel Fikri

Co-Founder Sophia Institute dan Pembisnis Sabda Literasi Palu

Membaca Ulang Sejarah Dunia: Review Kritis World History Karya Hutton Webster

Diperbarui: 12 November 2024   00:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ebook sabdaliterasi.xyz

Buku World History karya Hutton Webster PhD adalah salah satu teks penting dalam studi sejarah yang merangkum perjalanan panjang peradaban manusia. Sebagai sebuah karya klasik yang sering digunakan di perguruan tinggi, World History menawarkan tinjauan komprehensif tentang perkembangan sosial, politik, dan budaya dari berbagai zaman. Namun, di era modern, buku ini menghadapi tantangan baru terkait relevansi dan cara pandang yang digunakan dalam menafsirkan sejarah dunia.

Saya di sini bertujuan untuk memberikan tinjauan kritis terhadap World History, menelaah aspek-aspek yang menjadi keunggulan serta keterbatasan buku ini, terutama dalam konteks historiografi modern. Dengan pendekatan yang cermat, artikel ini akan mengeksplorasi bagaimana Webster menyusun narasi sejarah dan bagaimana hal itu dapat diterima atau dikritik di era digital yang semakin kompleks.

Dapatkan Ebook: World History (Sejarah Dunia Lengkap)

Biografi Singkat Penulis: Hutton Webster PhD

Hutton Webster adalah seorang sejarawan dan profesor sejarah yang terkenal pada awal abad ke-20. Dengan latar belakang akademis yang kuat, Webster mengabdikan sebagian besar hidupnya untuk mengkaji peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah dunia. Salah satu hal yang menonjol dari karya Webster adalah pandangannya yang eklektik terhadap sejarah, di mana ia tidak hanya menitikberatkan pada politik dan militer, tetapi juga perkembangan sosial dan budaya.

Di era modern, kontribusi Webster mungkin dianggap kurang lengkap karena perkembangan historiografi telah berkembang ke arah yang lebih luas, termasuk pendekatan interdisipliner. Namun, kontribusi Webster tetap memiliki nilai historis sebagai salah satu fondasi studi sejarah dunia.

Struktur dan Cakupan Buku

Buku World History ini disusun secara kronologis dan tematis, di mana Webster membagi sejarah dunia menjadi beberapa periode utama. Struktur ini memudahkan pembaca untuk memahami perkembangan setiap era dan interaksi antarbudaya yang terjadi di dalamnya. Webster membahas peradaban besar seperti Mesir, Mesopotamia, Yunani, dan Romawi, serta menyelipkan analisis tentang budaya Asia dan dunia Islam yang sering kali tidak dibahas secara mendalam oleh sejarawan Barat pada masanya.

Dalam setiap bab, Webster tidak hanya membahas peristiwa-peristiwa penting, tetapi juga faktor-faktor sosial yang memengaruhi perkembangan peradaban tersebut. Pembaca bisa merasakan komprehensivitas buku ini karena Webster mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk agama, seni, dan struktur sosial, sehingga menciptakan gambaran yang lebih menyeluruh tentang sejarah dunia.

Analisis Bab-Bab Utama

Bab-bab utama dari World History mencakup periode-periode besar dalam sejarah, mulai dari awal peradaban hingga era modern. Pada setiap periode, Webster membahas dengan detail peristiwa-peristiwa yang membentuk perkembangan sosial dan budaya. Misalnya, dalam bab yang membahas Peradaban Mesir Kuno, Webster tidak hanya fokus pada prestasi politik dan arsitektural seperti piramida, tetapi juga menyoroti kehidupan religius dan nilai-nilai sosial yang membentuk masyarakat Mesir.

Dalam analisis mengenai Kekaisaran Romawi, Webster menguraikan bagaimana kekaisaran ini tidak hanya mencapai puncak kejayaan militer tetapi juga menjadi pusat budaya dan intelektual. Namun, pandangan Webster tentang periode-periode ini cenderung euro-sentris, di mana kontribusi peradaban di luar Eropa sering kali dianggap sebagai pengaruh eksternal ketimbang bagian integral dari sejarah dunia.

Perspektif dan Sudut Pandang Sejarah yang Digunakan

Webster, seperti banyak sejarawan pada masanya, menggunakan perspektif yang cenderung euro-sentris. Perspektif ini berarti bahwa sejarah dunia lebih sering dilihat melalui kaca mata peradaban Barat, sementara peradaban Timur sering kali diabaikan atau diperlakukan sebagai pelengkap.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline