Lihat ke Halaman Asli

Din Syamsuddin Bicara Teori Konspirasi

Diperbarui: 16 Mei 2018   14:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Dok. Pribadi)

Tiap muncul peristiwa teror. Muncul juga tiga Persepsi di sebagian benak fikiran masyarakat, menganggap terorisme sebagai konspirasi, rekayasa dan Pengalihan isu.

Tempo hari seorang perempuan berinisial FSA diamankan polisi lantaran menyebut di akun Facebooknya bahwa tragedi serangan bom di Surabaya adalah rekayasa pemerintah. FSA juga menulis tragedi Surabaya sebuah drama yang dibuat polisi agar anggaran Densus 88 Antiteror ditambah (detik.com, 14 Mei 2018).

Boleh jadi, karena FSA hanya orang biasa dan bicara tanpa diperkuat data ilmiah, maka aparat tidak sungkan lagi menciduknya.

Dalam acara ILC TV One "Tragedi Mako brimob dan Surabaya" (Selasa, 15 Mei 2018), setelah menyimak pemaparan Sofyan Tsauri (mantan pelaku teror), mantan Ketua umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. KH. Din syamsuddin langsung memaparkan teori konspirasi. Saya amati, hanya Prof Din dan Dr. Abd Mu'thi yang memberikan argumen mencerahkan, dibanding narasumber lainnya.

Semasa kuliah di Amerika serikat, salah satu promotornya keberatan sekali dengan teori konspirasi. Kalau ada mahasiswa yang bawa-bawa teori konspirasi dalam forum ilmiah, langsung dituduh aneh aneh. "Konspirasi itu ada dalam Kehidupan manusia, buka Quran al imran ayat 54. Wamakaru Wamakarallah Wallahu Khairulmakirin.." ujar Prof Din.

Itu bukti nyata konspirasi. Masih kata Prof Din "Jangan secara mutlak menyalahkan teori konspirasi. Dengan mengatakan teori itu yang sesat. Di dalam memahami persoalan ini, jangan pakai kacamata kuda". Buku-buku orang Barat sendiri mengakui hal itu. Prof Din dengan tegas berbeda pendapat dalam forum ILC.

"Persoalan kasus terorisme di domestik, apakah ada Konspirasi atau tidak, saya tidak menyatakan begitu. Tapi secara global saya berani menyatakan Isis dan al Qaeda itu Fabrikasi (baca :produk buatan)". Prof Din di akhir sesi ILC mendorong publik agar membuka wawasan dan tidak menganalisa terorisme dengan kacamata kuda. Karena hal itu bisa menyesatkan.

Seusai Prof Din memaparkan teori Konspirasi, tiba-tiba mantan kepala BNPT Ansyaad mbai menambahkan penjelasan. "Al Qaeda dibentuk untuk menghancurkan uni Soviet di Afghanistan." Dari penjelasan Ansyaad semakin membenarkan argumen yang disampaikan Prof Din.

Karena penjelasan Ansyaad mbai makin melebar. Lantas dihentikan oleh Karni ilyas. Acara ILC ditutup dengan hasil riset dari Prof Robert Pape, Universitas Chicago. Robert meneliti 3000 kasus bom bunuh diri, dari tahun 1918-2005. "Sangat kecil hubungan antara bom bunuh diri dengan fundamentalis islam atau agama lain manapun. Sebagian besar dari bom bunuh diri itu adalah strategi kaum sekular".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline