Lihat ke Halaman Asli

Fadel Muhammad Diowansyah

Universitas Diponegoro

Pelatihan Pembuatan Komposter untuk Mengurangi Limbah Dapur Organik di Desa Jelobo

Diperbarui: 2 Agustus 2023   10:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelatihan Pembuatan Komposter di Dusun Ngrodon (Dokpri) 

Wonosari, Kabupaten Klaten (02/08/2023) -Setiap harinya, manusia menghasilkan berbagai jenis sampah, termasuk sampah organik yang mudah terurai dan dapat kembali menyatu dengan tanah tanpa bantuan manusia, serta sampah anorganik yang sulit terurai. Walaupun sampah organik dapat terurai secara alami, jika tidak ditangani dengan benar, dapat menyebabkan berbagai masalah. Masalah yang ringan termasuk pemandangan yang tidak enak dipandang dan bau tak sedap, sedangkan masalah yang lebih serius adalah menjadi sarang bagi penyakit. Semua masalah tersebut memiliki dampak negatif yang mempengaruhi kualitas hidup dan kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya.

Setiap harinya manusia menghasilkan beragam jenis sampah, termasuk sampah organik yang mudah terurai dan kembali ke tanah. Namun, ketidakpenanganan yang tepat terhadap sampah organik dapat menimbulkan berbagai masalah, mulai dari masalah estetika hingga masalah kebersihan dan kesehatan. Dampak negatif ini berpengaruh pada kualitas hidup dan kelangsungan hidup manusia dan makhluk lainnya..

Dari latar belakang tersebut Fadel Muhammad Diowansyah, mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro Tahun 2023 dari program studi Teknik Mesin, memberikan solusi dengan mengadakan pelatihan pembuatan komposter sebagai media untuk mengolah limbah dapur organik menjadi kompos. Komposter ini dibuat dari barang-barang bekas seperti ember bekas, pipa pralon, tatakan pot, dan keran air. Pelatihan ini memiliki manfaat besar, antara lain mengurangi limbah organik dan mendaur ulang barang bekas menjadi benda yang lebih bermanfaat.

Acara pelatihan ini telah dilaksanakan pada Sabtu, 29 Juli 2023 di Dusun Ngrodon, dengan peserta pelaku UMKM tanaman hias. Materi pelatihan mencakup proses pembuatan komposter, cara penggunaan komposter, dan pengambilan hasil kompos. Selain itu, dijelaskan pula ciri-ciri kompos yang berkualitas, yakni tidak berbau busuk dan berwarna coklat kehitaman seperti tanah.

Penyerahan Komposter kepada pelaku UMKM tanaman hias (Dokpri)

Harapannya setelah diadakan pelatihan pembuatan komposter ini, warga dapat membuat sendiri produk komposter ini untuk mengurangi limbah dapur organik dan hasil kompos yang dihasilkan dapat digunakan sebagai pupuk untuk tanaman budidaya di lingkungan sekitar.

Penulis : Fadel Muhammad Diowansyah

DPL : Dr. Cahya Tri Purnami, S. KM., M. Kes.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline