Lihat ke Halaman Asli

Muhammad FachriNajih

Pengajar Mapel Bahasa Jawa di MAS Sholahuddin, Demung Kerangkulon Wonosalam Demak Jawa Tengah. dengan tugas tambahan sebagai WAkil Kepala Bagian Sarana Prasarana

H. M. Ali Akmadi, SE

Diperbarui: 23 September 2024   17:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tim Media MA Sholahuddin

H. M. ALI AKHMADI, SE

Ali akhmadi adalah anak dari H. Zaenal Arifin dan H. Kamnah. Beliau lahir dari keluarga yang sederhana tepatnya pada tahun 1976 Bulan Agustus tanggal 21. Sedari kecil Ali Akhmadi selalu dididik dengan konsep entrepreneurship yang sangat ketat, sampai memiliki konsep apapun yang dikerjakan harus bisa menghasilkan pendapatan, termasuk saat menjadi pelajar. Ali kecil memulai pendidikan di SD Kerangkulon 1, dan melanjutkan di SMP N 2 Demak. 

Ketika ia beranjak ke pendidikan menengah, Ali melanjutkan pendidikan di SMA N 1 Demak. Setelah lulus dari SMA, Ali remaja melanjutkan pendidikan tingginya di Universitas Sultan Agung Semarang, jurusan Ekonomi Murni, yang berharap kelak akan menjadi seorang pengusaha sukses, dengan pendidikan yang mumpuni. Ali Akmadi menikah dengan teman sekelasnya ketika dulu di SMA N 1, dan sekarang sudah dikaruniai 2 anak, satu laki-laki dan satu perempuan.

Tanpa diduga dan disangka, Ali Akhmadi yang seorang Mahasiswa Ekonomi, dipaksa menjadi Kepala Madrasah usia 21 Tahun. Ia diberi mandat oleh mendiang ayahnya, untuk memimpin sebuah lembaga pendidikan yang dibangunnya, tepatnya Madrasah Aliyah Sholahuddin. Tertegun Ali Akhmadi menerima kabar berita tersebut, pasalnya Ali tak memiliki beground seorang pemimimpin dikalangan pendidikan, sedang usianya masih muda, belum juga menikah. 

Dengan berbagai dorongan Pak Ali (Sebutan murid untuk dirinya) mulai menerima mandat tersebut, sambil belajar ilmu pendidikan secara otididak. Dalam awal karir menjadi kepala Madrasah, Ali akhmadi di Bantu 4 pionir pendiri Sholahuddin. Satu bernama K. Abdul Wakhid, seorang lulusan Pondok Pesantren Jawa Timur yang bertugas penyusun konsep arah tujuan Madrasah kedepan. 

Kedua Baedhowi, yang diberi mandat untuk menyusun konsep pendidikan kelas yang akan diajarkan di MA Sholahuddin, pasalnya Pak Dhowi, seorang lulusan sarjana Pendidikan Agama. Yang Ketiga, H. Soedharto, seorangn menantu H. Zaenal Arifin yang menjadi seorang DPRD, yang bertugas mencari keabsahan izin berdirinya madrasah. Yang Terakhir K. Daman Huri, Seorang tokoh agama yang bertugas meberi dukungan kerohanian dalam konsep pendidikan di MA Sholahuddin.

Pak Ali, memang bukan seorang figur yang berbesic Pendidikan, akan tetapi karena kerja kerasnya, dan dukungan dari berbagai pihak, Pak Ali mampu menjadi kepala Madrasah selama 23 Tahun (sampai tahun ini; ditulis tahun 2023), yang memberikan bukti perkembangan yang signifikan di MA Sholahuddin. Ali Akmadi memang salah satu figur yang patut dicontoh akan integritasnya, loyalitasnya, serta kesungguhannya dalam menjalankan kehidupanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline