Lihat ke Halaman Asli

Kemilau Alam Dusun Baku

Diperbarui: 26 Maret 2016   22:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Jalanan sepi di Dusun Baku (Dok. pribadi)"][/caption]Sepi dan menyejukkan. Begitulah jalanan Dusun Baku menyambutku. Pepohonan tampak kokoh. Arus air dari got besar mengalir pelan. Anak-anak berenang riang di atasnya; kencing dengan perasaan gembira.

Sepeda kukayuh pelan-pelan. Mencoba menikmati keheningan yang begitu menyentuh perasaan. 'Tak ada keheningan seperti ini di Kota Maros. 'Tak ada keheningan seperti ini di Kota Makassar.

[caption caption="Jalanan sepi dan menyejukkan (Dok. Pribadi)"]

[/caption]

[caption caption="Anak-anak berenang dengan rasa gembira (Dok. Pribadi)"]

[/caption]

Lama berjalan, tetiba suara gemerincing air memekakan telingaku. Itu sungai. Yah, itu sungai. Di balik pepohonan rindang dan hamparan sawah yang hijau, ada sungai besar.

Seketika, saya pun seperti Glass yang menemukan sungai besar dalam film The Revenant. Saya menikmati sungai yang entah apa namanya itu. Bersama sapi yang berbaring manja di tepinya. Bersama anak-anak yang bermain; berlarian ke sana ke mari.

[caption caption="Sepeda, sungai, dan sapi (Dok. Pribadi)"]

[/caption]

[caption caption="Sungai besar dan sepeda (Dok. Pribadi)"]

[/caption]

[caption caption="Oase (Dok. Pribadi)"]

[/caption]

[caption caption="Rayuan Pulau Kelapa (Dok. Pribadi)"]

[/caption]

[caption caption="Sawah (Dok. Pribadi)"]

[/caption]
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline