Lihat ke Halaman Asli

BINA DESA: Optimalisasi Pengolahan Toga dan Edukasi Chikungunya di Desa Gunung Anyar, Tapen, Bondowoso Sebagai Upaya Peningkatan Potensi Lokal

Diperbarui: 1 Agustus 2024   16:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Bersama; Puskesmas Pembantu Wonokusumo.

Pada tanggal 12 dan 13 Juli 2024, tim pelaksana PROMAHADESA beserta jajaran kader ASMAN TOGA Desa Gunung Anyar Kecamatan Tapen Kabupaten Bondowoso melaksanakan revitalisasi di pekarangan rumah Bu Silmi selaku salah satu kader ASMAN TOGA di Desa Gunung Anyar.

Tim pelaksana PROMAHADESA terdiri dari Nova Jumzalia selaku ketua dan 8 anggota diantaranya Nurmaisita, Fachrul. Eka, Bagas, Vionha, Ofia, Dhea dan Yasmin. Semua anggota bekerja keras dalam membangun rumah toga sederhana yang terbuat dari bambu dan kayu. Bahan-bahan yang digunakan kebanyakan berasal dari warga. Hal ini dikarenakan Tim PROMAHADESA Gunung Anyar mendapatkan dukungan penuh, baik dari jajaran dinas balai desa dan puskesmas, maupun dari warga desa Gunung Anyar. Sedangkan untuk tanaman-tanaman di dalamnya didapatkan dari membeli di pasar, pembudidaya tumbuhan toga, dan lain sebagainya.

Revitalisasi Toga di Dusun Kobunduh

Tanaman yang berhasil ditanam diantaranya adalah tanaman serai sebanyak 2 buah, tanaman binahong merah sebanyak 1 buah, tanaman binahong hijau sebanyak 1 buah, tanaman cabai sebanyak 5 buah, tanaman jahe 23 sebanyak dan tanaman kunyit sebanyak 15 buah. Tanaman-tanaman tersebut diletakkan pada polybag. Selanjutnya dilakukan pembuatan rak tanaman TOGA yang terbuat dari bambu yang digunakan untuk meletakkan polybag yang telah ditanami TOGA. Disamping pembuatan rak tanaman TOGA, Selain itu, telah dibangun area rumah toga dengan bantuan bambu dan waring yang diletakkan dari kedua sisi disertai gerbang ASMAN TOGA dari  bambu

Sosialisasi di Balai Desa Gunung Anyar

Pada tanggal 23 Juli 2024, tim pelaksana PROMAHADESA Gunung Anyar yang terdiri dari  Nova Jumzalia selaku ketua dan 8 anggota diantaranya Nurmaisita, Fachrul. Eka, Bagas, Vionha, Ofia, Dhea dan Yasmin telah sukses dalam mengedukasi masyarakat desa Gunung Anyar mengenai Bahaya Chikungunya dan Tata Olah Tanaman Obat Keluarga (TOGA).

Sosialisasi diberikan dengan dua materi, yaitu “Bahaya Penyakit Chikungunya” dan “Tata Olah Tanaman Obat Keluarga (TOGA)”. Sosialisasi pada materi pertama diberikan dengan harapan warga desa Gunung Anyar mendapatkan wawasan baru atau tambahan ilmu terkait bahaya penyakit chikungunya, penyebab terjadinya penyakit chikungunya, cara mencegah dan cara mengatasi penyakit chikungunya. Dengan ini, warga desa Gunung Anyar dapat menerapkan pencegahan awal terhadap penyakit chikungunya yang masih mewabah di Desa Gunung Anyar.

Sosialisasi pada materi kedua diberikan dengan harapan warga desa Gunung Anyar terkhusus Kader Asman Toga mendapatkan wawasan baru mengenai manfaat toga dan cara pengolahannya yang baik dan benar. Materi yang diberikan berkaitan dengan materi pertama, sehingga terdapat pemaparan beberapa toga yang bermanfaat sebagai antinyamuk dan dapat diolah menjadi produk yang dapat membantu  meringankan gejala penyakit chikungunya. Sosialisasi kedua materi diberikan dalam dua sesi, yaitu sesi pemaparan materi dan sesi tanya jawab agar dapat mengetahui tingkat pemahaman dari peserta.

Workshop di Balai Desa Gunung Anyar

Pada tanggal 24 Juli 2024, tim pelaksana Program Mahasiswa Berdesa (PROMAHADESA) Gunung Anyar yang terdiri dari Nova Jumzalia selaku ketua dan 8 anggota diantaranya Nurmaisita, Fachrul, Eka, Bagas, Vionha, Ofia, Dhea dan Yasmin telah sukses melaksanakan workshop pembuatan produk unggulan untuk mengedukasi masyarakat desa Gunung Anyar mengenai pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) untuk mencegah penyakit chikungunya dan meningkatkan imunitas tubuh. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline