Lihat ke Halaman Asli

Fachrudin Alfian Liulinnuha

Hanya sekedar freelance

Satoria dan Senja Keemasan yang Memukau Mata

Diperbarui: 18 November 2017   19:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo by satoriahotel.com

Dalam bukunya yang berjudul "Jazz, Parfum, dan Insiden", Seno Gumira Ajidarma pernah menuliskan sebuah ungkapan yang menarik tentang senja, yaitu "Setiap hari ada senja, tapi tidak setiap senja adalah senja keemasan, dan setiap senja keemasan itu tidaklah selalu sama". Dia juga membayangkan akan adanya sebuah negeri senja, dimana langit selalu merah keemas-emasan dan setiap orang di negeri itu lalu lalang dalam siluet. Dalam bayangan seorang Seno, Negeri Senja itu tak pernah mengalami malam, tak pernah mengalami pagi dan tak pernah mengalami siang.

Benar juga apa yang diungkapkan oleh Seno Gumira Ajidarma diatas. Setiap hari kita melihat senja, tapi disetiap kemunculannya senja selalu datang dengan membawa wujud dan sensasi yang berbeda. Senja keemasan bagi saya adalah senja sesungguhnya, di dalamnya saya dapat merasakan kepuasan dan perenungan terhadap kemahakuasaan sang pencipta.

Sore itu (10/11/2017) langit jogja terlihat suram, gumpalan awan hitam berarakan seolah mengiringi perjalanan saya dalam melawan padat dan macetnya jalanan jogja. Tujuan utama sebenarnya ingin menuju ke sebuah tempat yang katanya mempunyai spot keren untuk mengabadikan senja, tapi ketika melihat situasi langit yang tidak bersahabat, saya jadi sedikit pesimistis untuk bisa menikmati senja bila cuacanya seperti ini.

Satoria Hotel Yogyakarta adalah tujuan saya sore itu, sebuah hotel berbintang 4 yang berada di Jl. Laksda Adisucipto Km.8. Kebetulan pihak manajemen hotel tersebut mengundang saya dan kawan-kawan dari blogger jogja untuk berbaque-an dan menikmati senja di rooftop hotel. Tentu ini akan menjadi pengalaman menarik dan bisa mendapatkan sudut pandang berbeda ketika bisa menikmat sunset dari atas ketinggian hotel.

Dari target awal sampai lokasi pukul 17.00, jadinya harus molor sekitar  20 menit karena jalanan yang lumayan macet dan sebelumnya memang ada  acara yang juga saya ikuti. Sesudah memarkir motor di basement hotel,  saya langsung masuk lift  untuk menuju rooftop yang berada di lantai 9.  Ketika lift sudah terbuka, sebuah dinding bertuliskan Vue Bar yang di  kanan-kirinya dihiasi cahaya ungu menjadi pemandangan pertama yang saya  lihat.

Photo by satoriahotel.com

Vue Bar (Photo by satoriahotel.com)

Mata ini langsung langsung terkesima begitu kaki ini sudah menapakkan langkahnya di atas rooftop. Langit yang sebelumnya terlihat mendung, dari atas sini seketika berubah menjadi langit khas senja yang berselimut cahaya jingga keemasan. Perpaduan warna indah dan menarik tersaji ketika cahaya senja beradu dengan birunya cahaya lampu kolam yang ada di setiap sudutnya.

Melihat pemandangan seperti itu, saya beserta kawan-kawan blogger tentu tidak tinggal diam. Kami pun mengabadikan momen tesebut dengan kamera masing-masing, mengambil angle dari berbagai sudut demi bisa mendapatkan hasil jepretan yang maksimal. Ibarat seperti negeri senja yang diimpikan oleh Seno Gumira Ajidarma, dari tempat ini, di bawah langit merah keemas-emasan, kami berpose bak model dan berlalu lalang dalam siluet. Mentari memang sudah tak tampak lagi, tapi saya cukup puas bisa menikmati sisa-sisa keindahannya yang tetap memukau mata.

Sunset di rooftop satoria (photo by dwipracaya)

Dokumentasi Pribadi

Selain menjadi tempat terbaik untuk menikmati senja, rooftop satoria hotel juga bisa memanjakan kamu dengan berbagai fasilitas yang dimilikinya. Kolam renang dengan air jernihnya, meja dan kursi untuk tempat bersantai, dan tentu saja kamu bisa memesan makanan dan minuman dari Vue Bar. Khusus untuk malam minggu, kamu bisa menikmati paket Barbeque dengan harga Rp.70.000. 

Karena kami bukan hidup di negara senja, maka mau tak mau malam juga akan menghampiri dan terpaksa menghapus indahnya senja. Suara adzan magrib samar-samar terdengar, ini menandakan waktunya untuk menjalankan kewajiban shalat magrib bagi kami yang beragama muslim. Setelah shalat di musholla yang ada di basement, kami pun kembali lagi ke rooftop untuk mengikuti acara selanjutnya.

Barbeque ala Satoria Hotel (Dokumentasi Pribadi)

Di rooftop sudah tersaji hidangan makanan yang siap kami santap, terlihat seorang chef yang sedang memanggang beberapa chicken wings dan sosis. Yupz, malam ini kita dimanjakan dengan sajian barbeque ala Satoria Hotel Yogyakarta. Acara malam itu berlangsung santai, di sela-sela menikmati hidangan yang telah disediakan, kami pun larut dalam gurauan dan riuh-rendah obrolan yang semakin membuat suasana semakin semarak dan istimewa. Lagi-lagi saya menemukan energi positif ketika bisa berkumpul dan berbagi cerita dengan kawan-kawan blogger jogja. Terima kasih juga untuk Satoria Hotel Yogyakarta, di tempat tertinggimu saya akhirnya bisa menemukan surga kecil bernama "negeri senja".

*****

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline