Lihat ke Halaman Asli

Ketika Sebatas Keinginan Menghantuimu

Diperbarui: 12 September 2019   22:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"Loh ya....."

Seringkali kita mengucapkannya ketika kita melupakan sesuatu dimana sebelumnya sudah kita ingat-ingat dengan baik, dan tetapi tetap saja kita melupakannya.

"Huff...."

Bagi para pencari sertifikat dari kalangan mahasiswa yang sudah memulai masa penulisan "itu" pasti tidak sedikit mendengar motivasi-motivasi atau pengalaman dari narasumber yang terkenal maupun yang tidak dikenal.

Ketika kita keluar dari ruangan seminar pastinya secara langsung maupun tidak langsung kita ingin mengubah pola pikir, tindakan, atau kebiasaan kita sebelumnya. Dan tentunya hal ini juga berlaku dengan kebiasaan kita berbicara Bahasa arab.

Bagi kita mahasiswa jurusan Bahasa arab, pendidikan atau sastranya tentu ingin mahir dalam berbicara Bahasa arab. Karena orang-orang luar mengira bahwa mahasiswa jurusan Bahasa arab pasti sudah mahir berbicara Bahasa arab, maka mau tidak mau kita harus menanggung beban anggapan yang diluar dari kenyataan tersebut.

Akan tetapi kita tidak sebodoh itu, hanya diam dan menunggu hingga datangnya wangsit. menanggung beban anggapan dari orang-orang luar tersebut tentu bukanlah hal yang patut untuk diremehkan. Ketika mereka mengetahui kenyataannya, maka harga diri kita akan turun seturun-turunnya. Dan tentu kita tidak ingin hal tersebut terjadi.

Ketika kita ingin mengubah kebiasaan berupa tindakan, pola pikir, bahasa dan lain sebagainya yang sebelumnya belum pernah kita lakukan, maka seringkali kita akan melupakannya dan kembali ke sedia kala. 

Contohnya ketika ada anak ingin sekali merubah gaya tulisannya, tentu tidaklah mudah. Ketika masa perubahan gaya tulisan mereka berlangsung, pasti mereka sering melakukan pengulangan gaya tulisan sebelumnya secara tidak mereka sadari.

Hal itu berlaku juga dengan keinginan kita untuk terbiasa berbicara Bahasa arab dengan teman kita yang sebelumnya belum pernah kita lakukan. Banyak dari kita setelah mendengar motivasi dari orang-orang sana yang menganjurkan kita untuk sering-sering berbicara Bahasa arab dimanapun dan kapanpun kita berada.

Keinginan kita untuk melakukan tersebut muncul di benak kita. Akan tetapi hanya sebatas tahap keinginan saja belum sampai pada tahap tindakan. Dan kita tidak tahu kenapa, setelah tahap keinginan muncul dibenak kita, lalu tiba-tiba hilang begitu saja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline