Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Fachri

Manusia biasa

Bisakah Kita Dipercaya?

Diperbarui: 10 Oktober 2023   05:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Menurutku, rasa percaya pada orang lain bisa tumbuh karena dua hal. Pertama karena tanggung jawab, yang kedua karena kejujuran. Tapi kedua hal itu saling beruhubungan, bukan?

Maksudku, orang yang bertanggung jawab tentu melakukan dan mengatakan hal-hal jujur, sebab jika ia tidak jujur, maka bagaimana bisa tindakan dan perkataannya dapat dipertanggungjawabkan? Dan jujur bagiku, adalah tentang menyampaikan fakta, entah itu dalam perkataan ataupun perbuatan. Itu termasuk tanpa ada yang ditutupi dan dikurangi, atau bahkan ditambah dengan 'bumbu-bumbu' agar terlihat meyakinkan bagi orang lain.

Terkadang, seseorang memang sengaja tidak menyampaikan sesuatu secara gamblang seluruhnya karena alasan-alasan tertentu. Entah karena memang rahasia, orang atau bahasannya tidak penting, atau mungkin karena perasaan takut, seperti takut dimarahi, takut disiksa, bahkan takut merasakan kehilangan sesuatu.

Namun, pernahkah kalian mendengar istilah 'adab lebih utama dibanding ilmu'? Itulah yang kumaksudkan sebelumnya, dan berlaku jujur adalah salah satu bentuk dari adab.

Seperti yang telah kusebutkan di atas, bahwa terkadang ada perasaan takut jika kita berlaku jujur. Terkadang, perasaan takut yang kita miliki hanyalah kemungkinan-kemungkinan buruk yang bersarang di otak kita padahal hal-hal tersebut belum tentu terjadi. Oleh karena itu, untuk berlaku jujur, dan selanjutnya kita bisa dipercaya, kita memerlukan suatu keberanian. Berani untuk melangkah, berani untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan buruk yang belum pasti akan terjadi. Aku jadi teringat pada kata-kata Pak Pramoedya Ananta Toer. Beliau bilang:

"Kalau mati, dengan berani; Kalau hidup, dengan berani. Kalau keberanian tidak ada, itulah sebabnya setiap bangsa asing bisa jajah kita." -Pramoedya Ananta Toer

Tak begitu berhubungan memang, tapi yang aku garis bawahi adalah tentang keberanian. Selama kita hidup, kita haruslah berani menjalaninya, termasuk juga pada aspek-aspek yang ada dalam hidup. Dan berlaku jujur termasuk juga dalam aspek kehidupan, terutama dalam aspek berbuat baik dan benar.

Terakhir, menjadi jujur bukan berari harus terbuka pada siapapun dan menceritakan semuanya kepada mereka. Tetapi, menjadi jujur adalah kita tidak melakukan kebohongan apapun dalam ketertutupan kita, karena kita juga memiliki alasan-alasan tertentu untuk menjadi tertutup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline