Lihat ke Halaman Asli

Fachriana

Penyelamat Bumi

Pemilu 2024 Semakin Dekat, Berikut Fakta Menarik dari Pemilu di Indonesia

Diperbarui: 12 Februari 2024   11:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pemilihan umum (Pemilu) di Indonesia telah menjadi bagian integral dari proses demokratisasi negara sejak kemerdekaannya pada tahun 1945. Sebagai negara dengan populasi yang besar dan beragam, pemilu di Indonesia merupakan salah satu yang terbesar dan terkompleks di dunia. Pemilu pertama diadakan pada tahun 1955 setelah proklamasi kemerdekaan, dimana partisipasi warga negara Indonesia dalam proses demokratisasi sangat tinggi. 

Selama era Orde Baru yang dipimpin oleh Presiden Soeharto, pemilu diwarnai oleh dominasi politik Golkar, partai yang didukung oleh pemerintah. Namun, setelah reformasi pada tahun 1998, sistem politik Indonesia mengalami perubahan signifikan. Faktanya, pemilu pada tahun 1999 menjadi yang pertama kali diadakan secara bebas dan adil setelah lebih dari tiga dekade.

Perubahan sistem politik ini memungkinkan partai-partai baru untuk tampil dan bersaing secara lebih adil. Selama dua dekade terakhir, pemilu di Indonesia telah menjadi pusat perhatian dunia karena partisipasi yang tinggi dan kompleksitasnya. Sistem pemilu proporsional yang digunakan memungkinkan berbagai partai untuk memperoleh kursi di parlemen berdasarkan persentase suara yang mereka dapatkan. Ini mencerminkan keragaman politik dan sosial di Indonesia.

Salah satu fakta menarik tentang pemilu Indonesia adalah penggunaan teknologi dalam proses pemungutan suara. Pada pemilu tahun 2004, mesin penghitung suara elektronik diperkenalkan untuk meningkatkan efisiensi dan kecepatan dalam menghitung suara. Namun, penggunaannya tidak sepenuhnya mulus karena masalah teknis dan keamanan data yang timbul. Meskipun demikian, upaya terus dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan teknologi dalam pemilu.

Selain itu, partisipasi perempuan dalam politik juga menjadi sorotan penting. Meskipun Indonesia telah memiliki presiden perempuan, Megawati Soekarnoputri, partisipasi perempuan dalam politik masih di bawah rata-rata global. Namun, melalui langkah-langkah kebijakan dan kesadaran akan pentingnya representasi gender, jumlah perempuan yang terlibat dalam politik, baik sebagai pemilih maupun kandidat, telah meningkat dari waktu ke waktu.

Pemilu 2019 menandai momen penting dalam sejarah demokrasi Indonesia. Pemilu tersebut merupakan pemilu terbesar dalam sejarah Indonesia, dengan lebih dari 192 juta warga negara memenuhi syarat untuk memberikan suara mereka. Tingkat partisipasi yang tinggi menunjukkan komitmen masyarakat terhadap demokrasi dan proses politik. 

Selain itu, pemilu ini juga menjadi yang pertama kalinya di mana pemilihan presiden dan anggota legislatif dilakukan secara bersamaan, meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya.

Meskipun ada tantangan seperti politik uang, ketidaksetaraan akses, dan manipulasi media, pemilu di Indonesia terus mengalami kemajuan dalam hal transparansi dan akuntabilitas. Pada akhirnya, pemilu di Indonesia adalah cerminan dari semangat demokrasi yang hidup dan berkembang di negara ini, serta komitmen untuk menciptakan sistem politik yang inklusif dan adil bagi semua warga negara.

Lalu apa yang akan terjadi di pemilu 2024? Mari kita datang ke TPS tanggal 14 Februari 2024 untuk menyalurkan hak pilih kita, Demi Indonesia yang lebih baik.

Salam Demokrasi...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline