Cirebon, Oktober 2019 - Sekarang lagi berkembang pesat masalah UMKM yang ada di Indonesia khususnya daerah Cirebon itu sendiri. Sebagai bentuk apresiasi JNE, kali ini mengadakan JNE kopiwriting yang sudah diselenggarakan di kota-kota di Indonesia seperti: Bandung, Padang, Banjarmasin, Malang, dan Yogyakarta. dan kali ini diselenggarakan di Cirebon. Serta JNE juga berkolaborasi dengan Kompasiana.
Kopiwriting ini bertema "Digitalisasi Dorong UMKM Lokal Tembus Pasar Internasional", JNE Kopiwriting Cirebon dilaksanakan di Olive Bistro pada Rabu (30/10/2019). dalam hal ini tema yang dimaksud karena Cirebon terletak dilokasi yang sangat strategis dan ditunjang dengan akses seperti: tol cipali dan bandara kertajati. Oleh karena itu menjadi peluang besar bagi para pelaku UMKM.
Pembukaan acara ini disambut oleh Ibu Murah Lestari dari Regional head JNE Jawa Barat, yang menyatakan bahwa perkembang JNE sudah sangat berkembang dari mulai teknologi, infrastruktur dan pengadaan Warehouse Government mendukung untuk para pelaku UMKM yang berada di indonesia khususnya di cirebon itu sendiri, untuk UMKM lokal agar dapat menjadi tuan rumah dinegeri sendiri bahkan menembus pasar internasional, JNE juga ditahun 2020 akan mengadakan event untuk pelaku UMKM Cirebon yaitu Workshop. Workshop itu sendiri nantinya untuk memberikan pembelajaran kepada para pelaku UMKM Cirebon agar meningkatkan kuliatas masing-masing produksinya.
Acara tersebut juga dihadiri oleh beberapa narasumber yaitu: Bapak Firman Ramadhan dari Deputy Manager & Marketing JNE Cirebon, Bapak Saepudin Jupri dari Kabid Koperasi dan UMKM Kota Cirebon, serta Bapak Coky dari Marketing Manager Batik Trusmi Cirebon.
Bapak Saepudin Jupri, Kabid Koperasi dan UMKM Kota Cirebon menjelaskan, "UMKM dikota Cirebon perkembangannya sangat pesat hampir 70% ditahun 2019 dan sudah memiliki database bisa diwebsite UMKM Kota Cirebon diwebsite tersebut agar masyarakat mengetahui bahwa UMKM di Cirebon tersebar dari kalangan Kota maupun Kabupaten Cirebon. UMKM Cirebon sudah berkerja sama dengan e-commerce untuk mempermudahkan masalah penjualan-penjualan para pelaku UMKM, kontribusi produk yang dihasilkan oleh pelaku UMKM sebagian besar dari kuliner hampir 55% dan sebagian laginya dari fashion dan lain-lain".
Bapak Firman Ramadhan, Deputy Manager & Marketing JNE Cirebon menjelaskan, "Kontribusi produksi yang dihasilkan oleh pelaku UMKM Cirebon itu yang mengirim ke JNE 40% dari Fashion, 30% Kosmetik, dan 30% dari makanan ringan.
Bapak Coky, Marketing Manager Batik Trusmi Cirebon menjelaskan, "Fashion memang sangat dikagumi oleh kalangan milenial jaman sekarang, dari yang kain kafan menjadi batik dan jadi banyak digemari oleh kalangan muda, batik trusmi dalam memasarkan produknya bekerja sama dengan e-commerce, dari endorsment artis, selegram, dan media cetak maupun internet. Batik Trusmi lebih mendorong meningkatkan kualitas batik trusmi"
Serta Bapak Saepudin Jupri menjelaskan bahwa kendala yang dihadapi bagi para pelaku UMKM adalah kendala dimasalah SDM, dan penjualan. Dari dinas sudah memfasilitasi para pelaku UMKM dengan pelatihan untuk meningkatkan SDM dan untuk penjualannya bekerja sama dengan e-commerce sudah banyak yang ada di Indonesia tujuannya untuk mempermudah dalam pemasaran produk yang dihasilkan oleh UMKM Cirebon. adapun untuk kendala dalam membentuk UKM adalah waktu, modal, niat, dan inovasi.
Dari JNE tersebut Bapak Firman Ramadhan menjelaskan, "Langkah yang dilakukan oleh JNE mendukung UMKM Cirebon membantu dalam penjualan mengirim produksi-produksi yang dihasil dari UMKM itu sendiri, baik daerahnya diplosok manapun terpencil juga kami kirim. Karena JNE memfokuskan pengiriman barang itu dengan selamat dan sampai tujuan, JNE membantu juga dalam membina UMKM untuk memasarkan produknya didalam e-commerce dengan seller yaitu dengan cara promosi,komisi, dan traning. agar para pelaku UMKM Cirebon mengetahui cara pemasaran lewat digital tentunya lebih memudahkan untuk para pelaku UMKM dalam memasarkan produk-produknya dan sangat membantu bagi pelaku UMKM yang berada di Indonesia khususnya didaerah Cirebon".