Lihat ke Halaman Asli

FABIAN ZAHLUA

Mahasiswa

Model Pembelajaran Kooperatif Group Investigation (GI) pada Materi Ancaman Integrasi Nasional Kelas X

Diperbarui: 7 Juli 2022   18:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

PENULIS : 

Fabian Zahlu 

Fitri Ariska

Lingkungan pendidikan telah mengalami perubahan yang fundamental, terutama dari faktor penentu kemajuan suatu negara. Pembelajaran PKN selama ini masih menggunakan metode ceramah, hafalan dan tanya jawab, kondisi pembelajaran tersebut akan membuat siswa cenderung bosan dan jenuh dengan rutinitas yang itu-itu saja. Hal ini tentu dapat menghambat siswa dalam mengeksplorasi dirinya, menuangkan kreatifitasnya, dan dampak lain yang dapat menghambat pertumbuhan kognitif, psikomotorik, dan afektif siswa, padahal tujuan dari pembelajaran pada intinya adalah mencapai kompetensi yang telah ditetapkan. 

Asmani (2010) menyatakan bahwa guru yang baik adalah guru yang sedikit bicara banyak diamnya. Maksud dari pernyataan tersebut adalah guru hanya sebagai fasilitator saja sedangkan siswa yang harus aktif melakukan berbagai aktivitas dalam proses pembelajaran dengan melakukan diskusi, kerja kelompok, debat, bertanya dan lempar gagasan. Tetapi, strategi ini tidak terlalu efektif walaupun guru sudah berusaha dan mendorong siswa untuk berpartisipasi. Kebanyakan siswa terpaku menjadi penonton sementara arena kelas dikuasai oleh hanya segelintir orang. Dalam suasana belajar yang penuh dengan persaingan dan pengisolasian siswa, sikap dan hubungan yang negatif akan terbentuk dan mematikan siswa. Suasana seperti ini akan menghambat pembentukan pengetahuan secara aktif sehingga sikap siswa dalam proses pembelajaran lebih cenderung pasif.

Penggunaan model pembelajaran yang baik seharusnya menghasilkan pembelajaran yang efektif dan bisa mengoptimalkan kemampuan setiap siswa. Terdapat berbagai model pembelajaran yang dapat diimplementasikan pada pembelajaran kurikulum 2013, misalnya model pembelajaran Group Investigation (GI). Model pembelajaran GI merupakan model pembelajaran kooperatif yang mengharuskan siswa untuk aktif dan berpartisipasi pada proses pembelajaran dengan cara menggali/ mencari informasi/ materi yang akan di pelajari secara mandiri dengan bahan yang ada. Dengan proses tersebut siswa akan belajar dengan aktif, mencari informasi penting kemudian dengan sendirinya akan mengembangkan kemampuan berpikir kritisnya.    Proses membangun pengetahuan secara mandiri dapat melatih siswa untuk menggali sebuah fakta, melakukan generalisasi dan mengorganisasikan ide yang di dapatkan (Bintang, 2017)

Pada pembelajaran kooperatif siswa memiliki kemungkinan berhasil apabila dalam suatu kelompoknya juga berhasil. Sistem pengajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan siswa lainnya atau kelompok dalam tugas yang terstruktur disebut sebagai pengajaran gotong royong atau cooperatif learning (Dahliana, 2016). Model pembelajaran Group investigation merupakan pembelajaran konstruktivisme karena dalam pembelajarannya siswa membangun sendiri pengetahuannya dan guru bertindak sebagai fasilitator. Tujuan dari model pembelajaran GI ini adalah untuk mengembangkan kemampuan keaktifan siswa dalam berpartisipasi antar kelompok (personal) dan rasa ingin tahu dalam bidang akademis (Indra, 2015). Dalam materi Perubahan Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan diharapkan siswa lebih bisa memahami   materi   dengan   caraberkelompok yaitu menggunakan model pembelajaran Group Investigation. Dengan adanya model pebelajaran tersebut, siswa akan lebih aktif dalam proses belajar mengajar.

Dalam penggunaan metode Group Investigation ini di harapkan siswa bisa aktif dalam kelas dan mendapatkan hasil belajar yang baik. Menurut Nana Sudjana keaktifan belajar siswa dilihat dari keikutsertaan siswa dalam menyelesaikan tugasnya. Indikator keaktifan tersebut meliputi keikutsertaan dalam memecahkan masalah, menjawab pertanyaan dari guru, berusaha mencari informasi yang tidak di pahami. Teknik agar siswa bisa aktif dalam kelas, bisa dilakukan dalam bentuk diskusi kelas yaitu berupa kegiatan berdialog antar anggota kelompok dan memecahkan persoalan bersama-sama. Saat kegiatan itulah guru bisa membimbing siswa agar mengajukan pertanyaan untuk materi yang tidak di pahami dan siswa diminta untuk memberikan penjelasan. Kegiatan tersebut bisa membantu siswa agar akfif dalam kegiatan belajar mengajar.

Berdasarkan pernyataan di atas, maka perlu di adakan penelitian untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang positif antara metode pembelajaran kooperatif model Group Investigation dan keaktifan siswa pada materi ancaman integrasi nasional siswa di kelas X Tataboga SMK Kartika IV-I Kota Malang   .

Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Kartika IV-I, bertempat di JL. Kesatrian No IA , Kecamatan Blimbing , Kota Malang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline