Lihat ke Halaman Asli

MuhammadFadhli

Semua aktivitas dimulai dari niat

Hari Kanker Anak Sedunia : Perjuangan Gigih Melawan Kanker Mata

Diperbarui: 14 Februari 2022   11:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hidup sehat merupakan bagian dari impian semua orang untuk bisa tetap mempertahankan dan hidup dan menjalankan fungsi kehidupan di dunia. Namun impian sehat tersebut harus dibarengi dengan pola hidup yang sehat dengan minimal makanan yang bergizi dan beraktifitas fisik. Apabila kita ingin hidup sehat tanpa dibarengi dengan pola nya maka bersiap-siap penyakit datang pada tubuh tersebut. Selain itu, tantangan jika kita tidak membentuk untuk pola hidup sehat bisa-bisa terkena kanker.

Kanker merupakan penyakit tidak menular yang ditandai dengan adanya sel/jaringan abnormal yang bersifat ganas, tumbuh cepat tidak terkendali dan dapat menyebar ke tempat lain dalam tubuh penderita. Kanker pun bisa dibagi ke beberapa jenis kanker seperti Kanker Payudara, Kanker Serviks dan Kanker Nasofaring ( area di sebelah atas bagian tenggorokan) dan Retinoblastoma. Selain itu Kanker merupakan penyebab kematian tertinggi setelah penyakit kardiovaskuler.

Seperti halnya pada salah satu jenis kanker yang terjadi pada anak. Retinoblastoma atau Kanker Mata harus terjadi pada Gigih anak yang berumur 10 tahun. Penyebab terjadi Retinoblastoma ketika orang tua Gigih melihat ada kelainan pada bagian mata nya dengan ditandai bitnik putih pada matanya, dan bintik putih itu semakin membesar dan harus segera di operasi.  Harapan sembuh yang dinginkan Gigih beserta orang tua pasca operasi pertama ternyata harus menerima kenyataan pahit kembali bahwa pasca operasi mata gigih kembali membengkak dan harus dilakukan pemasangan bola mata palsu yang secara rutin untuk dilakukan pengontrolan.

Namun pengobatan Gigih terhenti dikarenakan faktor ekonomi keluarga. Ayahnya tidak bisa bekerja kembali dikarenakan sakit yang diderita sedangkan tulang punggung keluarga nya yaitu Ibu Gigih yang mengandalkan sumber penghidupan ekonomi sebagai Buruh Cuci di Rumah. Hingga saat ini Ibunda Gigih menjadi tulang punggung keluarga. Walaupun di tengah serba keterbatasan namun doa dan semangat ibunda untuk keluarga termasuk Gigih tak pernah surut dalam dirinya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline