Lihat ke Halaman Asli

MuhammadFadhli

Semua aktivitas dimulai dari niat

Dapur Kulintang sebagai Solusi Alternatif Gizi pada Permasalahan Stunting

Diperbarui: 26 Januari 2022   16:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Diferensia

Gizi merupakan salah satu aspek yang terpenting dalam menjaga kualitas hidup termasuk pada asupan makan yang dikonsumsi sehari-hari. Jika kita mengkonsumsi makanan jika kurang atau lebih pada takarang gizi yang menjadi standar pada tubuh akan mengalami malnutrisi yakni ketidakseimbangan dengan kebutuhan harian tubuh baik kekurangan atau kelebihan makro (karbohidrat, protein dan lemak) atau mikronutrien ( vitamin dan mineral).

Untuk selalu menjadi perhatian bagi masyarakat dan kepedulian akan gizi yang kita peroleh maka setiap tanggal 25 Januari ditetapkan sebagai Hari Gizi Nasional. Kali ini tema yang di usung dari Kementerian Kesehatan RI pada Hari Gizi Nasional ini adalah "Aksi Bersama Cegah Stunting dan Obesitas" di Indonesia.

Stunting diangkat dikarenakan masih menjadi permasalahan yang belum selesai di Indonesia. Menurut Direktur Gizi Masyarakat Kemenkes, Dr. Dhian Probhoyekti mengatakan permasalahan gizi tidak hanya terjadi di Indonesia bahkan di dunia pun mengalaminya. Hingga saat ini permasalahan stunting menjadi permasalahan global.

Selain itu, menurut survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, prevalensi stunting di Ondonesia sebesar 24,4 persen. Angka ini masih jauh dari angka prevalensi yang ditargetkan RPJMN 2020-2024, yakni 14 persen.

Sementara itu, hasil dari Riset Kesehatan Dasar ( Riskesdas) Tahun 2018 prevalensi obesitas pada Balita sebanyak 3,8 persen dan obesitas usia 18 tahun ke atas sebesar 21,8 persen . target angka obesitas di tahun 2024 tetap sama 21,8 persen, upaya diarahkan untuk mempertahankan obesitas tidak naik. Ini adalah upaya yang sangat besar dan cukup sulit.

Permasalahan gizi diawali pada fase masa pertumbuhan yakni pada anak. Jika sejak dini anak tidak diperhatikan pada aspek gizi nya, akan berdampak pada fase pertumbuhan hingga dewasa nanti seperti stunting. 

Selain itu, obesitas bisa terjadi pada anak bila anak tersebut sering mendapatkan pola asupan makanan yang berlebih dan tidak dibarengi dengan aktivitas fisik. 

Selain itu akan berdampak pada fase remaja jika kondisi pada tubuh sedang mengalami stress akan menimbulkan inflamasi dengan dicirkan terjadi penumpukan lemak. Selain itu badan akan kesulitan untuk bergerak dan bawaannya akan terus lapar dan terjadi obesitas dengan berat badan berlebih.

Lalu, Bagaimana cara mengatasi Stunting dan Obesitas pada Anak ?

Dalam menjaga kualitas gizi terutama pada pola makan maka diperlukan perbaikan gizi supaya menghindari terjadinya stunting dan obesitas. Solusi utama dalam perbaikan gizi ini adalah lebih diarahkan pada gizi seimbang yang menjadi solusi menurunkan stunting dan mencegah angka kenaikan obesitas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline