Manado, Sulawesi Utara.
Narkoba adalah musuh masyarakat yang sangat mengancam kesehatan serta moral generasi muda. Meski pemerintah selalu gencar melakukan penangkapan dan penanggulangan korban serta peredarannya, tokh pelaku dan pemakai masih berkeliaran dengan jaringan mereka yang sulit terdeteksi dan sulit dibasmi sampai tuntas. 50 orang meninggal setiap hari karena barang haram dan pembawa maut ini. Itu berarti ada 18.000 korban meninggal setiap tahun. Mirisnya generasi muda menjadi sasaran utama peredarannya.
Sebuah Organisasi International bernama United Nations Office On Drugs and Crime (UNODC) menyatakan dua juta pelajar Indonesia sudah mengkonsumsi narkoba di tahun 2018. Indonesia juga ternyata masuk dalam jalur segi tiga emas peredaran narkoba di Asia, terutama jenis metamfetamin. Negara lain yang bersama Indonesia dalam jalur ini adalah Jepang, Australia, Malaysia dan Selendia Baru. Mantan Kepala BNN Indonesia Komjen Pol. Dr. Drs. Petrus Reinhard Golose MM. kepada Pers mengatakan bahwa ada 49 jaringan narkoba di Indonesia. Ini adalah fakta yang sangat mengkhawatirkan dan jarang diketahui masyarakat awam tentunya.
BNN juga merilis bahwa antara tahun 2022-2023 ( hanya 1 thn), ada 4,8 juta penduduk Desa dan Kota di Indonesia pernah menggunakan barang haram ini dengan rentang usia16 hingga 62 Tahun. Dalam periode tahun yang sama, data BNN mengungkap ada 768 tindak pidana narkotika dengan tersangka sebanyak 1.209 orang.
Melihat maraknya peredaran narkoba serta dorongan untuk menopang pemerintah dalam mencegah bahaya besar narkoba di kalangan pemuda dan pelajar, organisasi pelayanan Kristen Raja Kemuliaan Ministri bekerjasama dengan Tim Penginjilan El Shadai New Life Mission Australia menggagas sebuah ibadah KKR berthema 'Jesus Christ Is Comingback Soon, The Last Day' yang juga disertai dengan seminar Anti Narkoba dengan topik 'Peran Gereja, Keluarga, Pemerintah, dan sekolah, dalam menanggulangi bahaya Narkoba dan peredarannya.'
Greetha Eva Sitanala S.E selaku sekretaris panitia kepada Kompasiana, Kompas.com, mengatakan Tim Penginjilan akan datang dari berapa negara dan tergabung dalam Tim El Shadai New Life Mission Australia . "Mereka sangat terbeban untuk datang melayani dan berdoa bagi Indonesia akan pergumulan Bangsa ini dan generasi muda gereja." Ujar Greetha Sitanala di sela doa puasa dan penyembahan yang di adakan di sekretariat Kleak, Sabtu, 15 Juni kemarin.. "Kita merendahkan diri di hadapan Tuhan. Mencari wajahnya dan perkenannya agar KKR dan Seminar nanti bisa terealisasi dengan baik dan berdoa agar nanti banyak yang mendapatkan manfaat rohani dari kegiatan ibadah ini.
Tim Penginjilan yang terdiri dari pembicara dan tim pendoa ini di koordinir oleh Pdt. Harry Gill (Aus) dengan 8 anggota tim lain yakni ; Pdt.Nancy Gill (Aus), Pdt. Daniel Valcan (Aus), Pdt. Marcel Singeorzan (Romania), Pdt.John Valcan (Roman), John Valcan Wife (Roman), Andrew Simplejoy (Philippine), Mr. Billy (New Zealand) dan Pdt. Mr. Shalom dari Africa. Rencana kedatangan Tim mulai tanggal 1 Agustus karena pelaksanaan acara mulai tanggal 5-10 Agustus.
Guna mewujudkan seminar rohani ini, Senin, 3 Juni lalu Panitia KKR dan Seminar menyambangi kantor (BNNP) Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Utara untuk meminta masukan , saran atau petunjuk terkait penyelenggaraan seminar, sekaligus mengundang Kepala BNN Provinsi Sulut Brigjen Pol. Pitra A. Ratulangi S.I.K, M.M, menjadi Nara sumber di seminar.
Panitia KKR dan seminar yang diwakili Oleh Pdt. Franklin Towoliu selaku ketua Panitia dan di dampingi oleh Ferry Lesar selaku Koordinator Bidang Publikasi dan media di terima langsung oleh kepala BNNP Sulut di ruang kerjanya.
Dalam penuturannya Brigjen Pitra Ratulangi menyambut baik rencana seminar yang nantinya akan di helat pada Bulan Agustus ini.
***