Lihat ke Halaman Asli

Batuk pun Berujung Ambeien

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ambeien atau wasir yg dalam dunia kedokteran disebut Piles atau Hemorroid. Jumlah pasien biasanya usia  remaja dan usia matang sekitar 30 th ke atas. Usia anak-anak jarang mengidap penyakit ini meski mereka biasanya mengidap polip (gangguan anus hampir mirip dg ambein). Ambeien paling banyak terjadi karena adanya tekanan  dalam perut yg terlalu tinggi sehingga pembuluh vena atau pembuluh darah balik yg ada di anus melebar. Tekanan dalam perut ini disebabkan karena seseorang mengidap penyakit batuk yg terlalu lama atau karena seseorang jarang mengonsumsi serat  dan mengalami konstipasi  (proses buang air besarnya menjadi sulit sehingga ia sering mengejan/ngeden). Tekanan dalam perut juga bisa disebabkan karena kehamilan. Karena hal inilah, wanita rentan terkena ambeien dibanding pria. Penyebab lain juga bisa karena pengaruh obat-obatan yg dimasukkan ke dalam anus atau karena kesalahan dalam melakukan gerakan olahraga (angkat beban/olahraga pernapasan). Grade (tingkatan/stadium) Pada grade I, pasien biasanya mengalami sakit ketika buang air besar serta feses yg keluar terkadang disertai dengan darah segar, anus juga sering terasa gatal. Pada grade II, akan ada benjolan yg keluar dari dalam anus. Namun setelah selesai buang air besar, benjolan ini akan masuk sendiri ke dalam anus dan menghilang. Pada grade III, benjolan yg keluar gari dalam anus tidak bisa masuk sendiri dan harus dimasukkan dengan paksa. Sedangkan pada grade IV (terparah), benjolan vena sudah tidak bisa dimasukkan kembali kecuali dengan cara operasi. Tips Menghindari Ambeien Ambeien bisa terjadi karena sering konstipasi (susah buang air besar). Hal ini disebabkan karena jarang mengonsumsi serat dan air mneral. Perbanyak makan sayur dan buah-buahan agar kebutuhan serat terpenuhi selain itu rajinlah berolahraga agar sistem metabolisme menjadi baik dan seimbang sehingga penyerapan makanan di dalam usus pun menjadi baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline