Lihat ke Halaman Asli

Jangan Poligami Kalo Gak Punya Hawa Nafsu!

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekedar meramaikan topik yg hot....

Ada yg nulis poligami itu menijikan karena menjadi ajang pemenuhan hawa nafsu?

Padahal, akibat hawa nafsulah manusia menikah...fitrah manusia dikaruniai hawa nafsu, karena kita bukan malaikat. Jadi kalo pemenuhan hawa nafsu merupakan suatu yang menjijikan, tidak bagi saya. Istri pun memiliki hak dan kebutuhan seksual, sehingga menikah tanpa hawa nafsu sama dengan absurd.

Sama juga seperti poligami, untuk menikah lagi, sebaiknya anda barengi dengan hawa nafsu!  Kalo anda gak punya itu, sebaiknya jangan berpoligami, kasihan istri muda anda, ntar kesepian dan kedinginan....hehe....

Tuntunannya adalah, mengendalikan hawa nafsu, bukan membunuhnya. Karenanya Islam tidak mengenal kerahiban, bahkan menikah berpahala, berhubungan suami-istri dalam kerangka rumah tangga yang sah pun merupakan ibadah. mempunyai anak dan berketurunan juga merupakan fitrah dan salah satu tujuan pernikahan.

Poligami pun dilakukan manusia2 mulia, para Nabi, mulai dari nabi, Ibrahim, Daud, Sulaiman, Yakub sejak berabad2 silam.... Dan merupakan praktek yang umum dikenal disemua kebudayaan dunia....

Bahkan di era feminisme ini, di Amerika saja dicatat tidak kurang dari 10.000 keluarga pemraktek poligami karena keyakinan gereja Mormon-nya.

Kalo anda ingin membunuh hawa-nafsu, jadilah pertapa saja.... cari gunung sepi sehingga anda gak pernah tergoda ama cewek yg lewat, tapi hati2 hawa nafsu yg dibunuh bisa menjelma dalam bentuk lain, bisa2 anda jadi horny liat tumbuh2an...wahaha....sorry agak nyeleneh nih.....

Atau kayak penghuni penjara, tersalur lewat sesama jenis..."naudzubillahi minzalik"...ada juga yg terobsesi sama lukisan2 dan patung2 pria telanjang (siapa yaaa???)....karena fitrah manusia-lah punya dan perlu pemenuhan hawa nafsu.

Nah, menyambung alinea diatas, tuntunan agama adalah untuk mengendalikan hawa nafsu tersebut, agar dia tidak merajalela, dan tidak menguasai tuannya. Dibalik pemenuhan hawa nafsu tersebut, terdapat tanggungjawab yg sgt berat, menafkahi anak-istri, lahir dan batin. Termasuk kebutuhan akan kasih-sayang.

Sebaiknya, jangan suka menghakimi sesuatu yang anda belum pernah mengalaminya sendiri atau berada dalam lingkup keluarga (baca: yang berpoligami). Kebahagiaan adanya dihati, bagi mereka yang suka, kenapa anda jadi yang repot??

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline