Lihat ke Halaman Asli

Moga-moga Dibaca Emak Gue, Amin

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

 

 

Ibuku

Ibuku dulu

Cantik sekali

Sampai-sampai setiap walikelasku

Berlama-lama menyerahkan raportku

Tersenyum manis pada ibuku

Walau nilai pelajaranku

Sungguh kacau sekali

-----------------------------------------------
Waktu lahirku

Susah payah ibuku

Meregang nyawa untukku

Dari malam hingga subuh

Habis tenaga dan peluh

------------------------------------------------------
Disaat yang amat tidak tepat

Ke rumah sakitpun gak sempat

Baru saja masuk tujuh bulan

Sudah paksakan kelahiran

-----------------------------------------------------

Dan tahukah kamu?

Senangnya waktu kecil dulu

Menggandeng tangan ibuku

Menahannya di tukang mainan

Tak akan pulang sebelum dibelikan

--------------------------------------------------

Waktu sudah besar, aku

Jadi insinyur institut ternama

Pandai membantah tak berkaca

Lupa saat belajar berjalan dan membaca

Dalam pangkuan, dituntun dan dibina
------------------------------------------------------

Tapi lihatlah ibuku kini

Sudah banyak ompong sana-sini

Giginya sudah jadi tulang dan darahku

Dan apakah yang dapat mengganti

Setetes saja air susu ibuku?
------------------------------------------------------

Ya Allah,

Berikan dia kesehatan dan kebahagiaan,

Umur panjang dan cucu dariku

Tentu jangan yang menyusahkan seperti akuJ
---------------------------------------------------------------

Untuk Ibuku.

Andang

 

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline