Salam kenal untuk Kompasianer dan Moderator Kompasiana. Siang ini setelah beristirahat rasanya ada yang perlu saya salurkan.
Setelah kemarin berpikir apa tulisan pertama yang ingin saya tulis di Kompasiana ini, akhirnya pilihan jatuh pada kegelisahan saya beberapa bulan ini. Kegelisahan soal alasan-alasan mengapa saya harus mulai menulis blog.
Mungkin banyak yang seperti saya. Ingin punya blog untuk menulis, tetapi rencana tersebut tidak kadung terealisasi. Kalau alasan pribadi saya mengapa tidak jadi-jadi menulis blog, lebih karena saya ingin punya blog dengan satu topik yang dibahas secara konsisten.
Menurut saya akan lebih rapi melihat blog dengan konten seperti itu. Saya pun hingga saat ini belum menemukan satu tema yang pas untuk blog saya.
Salah satu teman yang seorang bloger juga menyarankan hal yang sama. Dia bilang, buat blog dengan tema tertentu, misal keuangan dan traveling, agar pengunjungnya lebih spesifik dan banyak. Selain itu, katanya, suatu saat jika blog saya ingin didaftarkan adsense, penghasilannya akan lumayan. Saya jadi tergiur dengan saran itu. Hehehe. Tapi....
Saya berpikir kembali, hal itu sepertinya mengekang untuk menulis dan berkarya. Kata orang, menulis, ya menulis saja, bukan? Maka siang ini pun saya menulis. Seperti biasa jika ingin menulis, di kepala seperti sudah ada poin-poin yang ingin saya tulis. Langsung saja saya catat di Word agar bisa cuap-cuap di sini lebih panjang. Eh, tapi lima paragraf awal ini mengalir saja, langsung diketik sambil saya seperti berbicara di dalam hati lho.
Kembali lagi ke kegelisahan pencarian alasan-alasan mengapa saya harus menulis blog, setidaknya beberapa hal ini yang saya dapatkan dari berkontemplasi. Alasan-alasan ini sepertinya umum, tetapi mungkin bisa jadi bahan diskusi di kolom komentar, ya. Yuk simak alasan-alasan mengapa saya atau kita harus mulai menulis blog.
Menyimpan memori dan momen penting
Salah seorang teman pernah berkata bahwa blognya sebagai catatan dan ingatannya. Rasanya hal itu benar juga karena kesibukan kita kadang membuat lupa akan momen penting. Jika kita punya blog dan aktif menulis di sana, suatu saat kita dapat mengenang momen-momen lama yang pernah kita tulis secara lebih detail.
Mengikuti jejak karier penulis terkenal
Ada beberapa penulis besar yang saya kagumi dan ia memulai kariernya dengan menulis blog. Salah satunya Raditya Dika. Bloger yang juga seorang YouTuber ini memulai kariernya dengan menulis diary di blog. Keahliannya bercerita pun dilirik penerbit yang akhirnya menerbitkan karya-karyanya itu. Bahkan, Raditya kini menulis skenario film-film yang ia buat sendiri.
Mengukur kemampuan
Saya kadang kebingungan mencari-cari jejak di mana tulisan lama saya. Jika ketemu, kadang saya malu sendiri dengan tulisan saya dulu. Hehehe.... Sebab, jika dibandingkan dengan tulisan sekarang, tulisan dulu belum lebih baik. Nah, dengan menulis blog, kita dapat menemukan tulisan-tulisan lama dan membandingkannya satu sama lain. Hal ini dilakukan untuk melihat apa-apa saja kekurangan dan kemajuan kualitas tulisan kita.
Sebagai portofolio
Tidak hanya mampu berkomunikasi dengan baik, kini banyak perusahaan yang mencari kandidat dengan kemampuan menulis dengan baik. Misalnya kemampuan kandidat dalam menulis laporan, presentasi, ataupun notula. Dengan mempunyai blog, hal itu akan menjadi nilai tambah pelamar kerja di mata perekrut atau HRD.