Padang - Pada tanggal 10 Januari 2025, Universitas Andalas mengadakan kuliah umum yang mengangkat tema "Artificial Intelligence dan Softskills Mendukung Masa Depan Karir Lulusan di Pasar Kerja". Kuliah umum ini dihadiri oleh ratusan peserta, termasuk mahasiswa, akademisi, mahasiswa pascasarjana, praktisi pendidikan dari seluruh universitas di Sumatra Barat. Sebanyak 20 Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri Kampus Sumatra Barat juga hadir dalam kuliah umum yang diselenggarakan oleh Universitas Andalas. Hadirnya mahasiswa, akademisi dan praja yang merupakan perwakilan dari seluruh universitas di Sumatra Barat, telah menunjukkan komitmen mereka dalam meningkatkan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja saat ini. Kuliah umum ini dipimpin oleh Prof. Yassierli, S.T., M.T., Ph.D., Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia. Gubernur Sumatra Barat, H. Mahyeldi Ansharullah, S.P juga menghadiri kuliah umum ini.
Kuliah umum dibuka dengan sambutan MC dan pertunjukan tari tradisional Sumatra Barat, yaitu Tari Pasambahan. Setelah pertunjukan tari, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Rektor Universitas Andalas, Dr. Efa Yonnedi, SE, MPPM, Akt, CA, CRGP, Ph.D dan sambutan dari Gubernur Sumatra Barat, H. Mahyeldi Ansharullah, S.P.
Dalam kuliah umum ini, Prof. Yassierli, S.T., M.T., Ph.D sebagai pemateri menekankan bahwa pengembangan soft skills sangat penting untuk mendukung masa depan karir lulusan di pasar kerja yang semakin kompetitif. Dalam presentasinya, Prof. Yassierli menjelaskan bahwa keterampilan interpersonal, kreativitas, dan kecerdasan emosional merupakan kunci untuk mengoptimalkan potensi manusia dalam menghadapi tantangan di era digital yang terus berkembang."Di tengah kemajuan teknologi, kita tidak bisa mengabaikan pentingnya soft skills. Keterampilan ini akan menjadi pembeda utama bagi individu dalam berkontribusi di dunia kerja," ungkap Prof. Yassierli. Ia juga menyoroti perubahan paradigma dari tenaga kerja sebagai sumber daya menjadi tenaga kerja sebagai potensi manusia yang skill-driven.
Keterlibatan praja IPDN Kampus Sumatra Barat dalam kuliah umum ini menjadi sorotan tersendiri. Karena hal ini menunjukkan bahwa praja IPDN berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja saat ini. Keterlibatan mereka diharapkan dapat memperkuat jaringan dan kolaborasi antara pemerintah dan institusi pendidikan.
"Sebagai calon pemimpin masa depan, kami menyadari pentingnya soft skills dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab kami. Kuliah umum ini memberikan wawasan berharga tentang bagaimana kami dapat mempersiapkan diri untuk tantangan yang akan datang," kata salah satu praja IPDN yang hadir.
Seminar ini juga membahas pentingnya membangun mindset pertumbuhan dan keinginan untuk terus belajar. Prof. Yassierli menekankan bahwa di tengah perubahan yang cepat dalam dunia kerja, mahasiswa harus memiliki keinginan untuk mengeksplorasi, belajar, dan tetap mengikuti pengetahuan serta perkembangan teknologi.
"Mindset pertumbuhan adalah kunci untuk menghadapi tantangan yang terus berubah. Kami mendorong semua peserta untuk tidak hanya fokus pada keterampilan teknis, tetapi juga mengembangkan keterampilan interpersonal dan emosional," tambahnya.
Dalam era kecerdasan buatan, keterampilan teknis saja tidak cukup. Kecerdasan buatan ini harus bisa dimanfaatkan oleh mProf. Yassierli menjelaskan bahwa pekerja masa depan harus mampu beradaptasi, berpikir kritis, dan menyelesaikan masalah yang kompleks. "Kita perlu mengubah cara pandang kita terhadap tenaga kerja. Mereka bukan hanya sekadar sumber daya, tetapi individu dengan potensi, nilai, dan daya guna yang unik," jelasnya.
Seminar ini diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi para peserta, termasuk praja IPDN, untuk lebih siap menghadapi tantangan di era kecerdasan buatan. Dengan pengetahuan yang didapat, mereka diharapkan dapat meningkatkan daya saing mereka di pasar kerja global dan berkontribusi secara signifikan dalam pembangunan sosial dan ekonomi di Indonesia.