Lihat ke Halaman Asli

Perputaran Waktu Mengubah Cara Pandang Orangtua Menjadi Lebih Positif Berdasarkan Budaya Suku Batak

Diperbarui: 15 September 2022   17:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: gobatak.com

Pepatah mengatakan "Life Must Go On" atau hidup harus terus berjalan dan dapat diilustrasikan seperti air yang mengalir, hal ini memiliki makna bahwa realita kehidupan tidak dapat dihentikan karena waktu terus berjalan. Dalam konteks budaya bahwa keluarga yaitu orang tua mempunyai peran penting mengenai pembentukan cara pandang yang ditanamkan berdasarkan budaya yang telah dijalankan lebih dahulu oleh mereka. 

Tetapi hal ini tidak dapat dipungkiri bahwa budaya yang mereka pelajari seiring berjalannya waktu akan bergeser secara perlahan, mengapa? karena zaman akan terus mengalami perubahan.

Berdasarkan hasil wawancara yang saya lakukan dengan kedua orang tua, bahwa budaya yang diterapkan oleh generasi opung/kakek saya menyatakan bahwa nilai-nilai yang mereka terapkan kepada orang tua saya yaitu harus dapat menjadi individu yang memiliki sikap tarik ulur, harus memiliki jiwa sosial yang tinggi, tidak boleh bergantung terhadap orang lain, tidak boleh melewatkan waktu beribadah, dan harus lebih mengutamakan anak laki-laki daripada anak perempuan karena banyak faktor yang mengharuskan kedudukan anak laki-laki lebih tinggi dibandingkan anak perempuan.

Melalui penjelasan diatas berdasarkan nilai-nilai budaya yang diajarkan oleh generasi sebelumnya yaitu opung saya kepada orang tua saya ke generasi berikutnya yaitu harus dapat menjadi individu yang memiliki sikap tarik ulur, harus memiliki jiwa sosial yang tinggi, tidak boleh bergantung terhadap orang lain, dan tidak boleh melewatkan waktu beribadah. 

Keempat nilai budaya tersebut yang diteruskan oleh orang tua saya kepada generasi saya, karena keempat hal ini akan membangun pribadi yang terbentuk agar menjadi seseorang yang menggambarkan budaya yang telah dijalani oleh generasi sebelumnya.

Berdasarkan kelima nilai-nilai budaya yang telah dijelaskan diatas hanya empat yang diterapkan kepada generasi saya dan nilai yang tidak diterapkan di generasi saya ada pada poin terakhir,  bahwa dalam adat batak anak laki-laki mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dan harus diutamakan karena laki-laki penyambung silsilah keluarga. 

Namun nilai ini secara tidak langsung menunjukan adanya ketimpangan antara anak laki-laki dan perempuan, maka dari itu nilai ini tidak diteruskan oleh orang tua saya kepada generasi saya karena hal ini hanya untuk sebuah keluarga budaya yang sangat tradisional.

Menurut Samovar, Porter dkk (2017) menyatakan bahwa ada 7 fungsi keluarga yaitu reproduksi, fungsi ekonomi, fungsi sosial, belajar bahasa, identitas, nilai dan keagamaan dan fungsi komunikasi. 

Berdasarkan judul yang saya angkat yaitu Perputaran waktu mengubah cara pandang orang tua menjadi lebih positif berdasarkan budaya batak, konteks ini saya mengambil salah satu fungsi keluarga yaitu nilai dan keagamaan, karena generasi orang tua saya tahu bahwa sekalipun anak laki-laki pembawa marga/identitas keluarga, hal ini tidak boleh terjadi ketimpangan antara anak laki-laki dan perempuan.

Perputaran waktu memang akan mengubah cara pandang setiap generasi karena hal ini didukung adanya kemajuan cara berpikir oleh generasi orang tua saya yang disebabkan perkembangan zaman dan sesuai ajaran agama pun tidak boleh untuk membedakan antara anak perempuan dan anak laki-laki.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline