Nurani membelalak
Terpagut bingkai realita alam
Lihat, singgasana manusia menggigil
Berdiri layu dibalut air-air kotor, hasil polah ceroboh manusia bodoh
Pohon kelapa tergambar ptotes, jatuhkan kelari..lalu hanyut
Ia sudah tak kenal angin
Bocah lelaki riang bergurau, main kaki menyeok air
Mungkin baginya, seakan taman yang asyik
Sedangkan ibu dan neneknya, terlalu sibuk pandangi lelaki-lelaki bapak yang terpaku di ambang perahu
Sawah tak lagi jadi harapan !
Langit tak lagi jadi pandangan !