Lihat ke Halaman Asli

Eysa Tridiana

Universitas Airlangga

Preferensi Masyarakat dalam Memilih Liburan ke Luar Negeri, Tinjauan atas Faktor Biaya Tiket Pesawat

Diperbarui: 31 Mei 2024   20:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Dalam belakang terakhir, ramai membahas persoalan bahwa terjadi peningkatan signifikan dalam jumlah masyarakat yang memilih berlibur ke luar negeri daripada berlibur di dalam negeri. Faktor yang paling dominan dalam keputusan ini adalah biaya tiket pesawat yang lebih murah. Artikel ini akan mengeksplorasi fenomena ini, menganalisis alasannya, dan menawarkan pemahaman yang lebih dalam tentang dampaknya pada industri pariwisata dalam negeri.
Di era globalisasi dan konektivitas yang semakin meningkat, banyak orang merasa terdorong untuk menjelajahi tempat-tempat baru dan budaya yang berbeda. Teknologi juga telah mempermudah perjalanan internasional, dengan reservasi tiket pesawat dan akomodasi yang mudah diakses dengan cepat dan mudah melalui situs online. Dalam konteks ini, liburan ke luar negeri menjadi semakin menarik bagi banyak orang.
Salah satu faktor yang paling signifikan dalam keputusan untuk berlibur ke luar negeri adalah biaya tiket pesawat yang lebih murah. Pesatnya pertumbuhan maskapai penerbangan, baik yang berbasis di dalam negeri maupun internasional, telah meningkatkan persaingan di pasar penerbangan. Sebagai hasilnya, maskapai penerbangan sering kali menawarkan harga tiket yang lebih rendah untuk menarik pelanggan. Dengan meningkatnya jumlah maskapai penerbangan dan rute yang tersedia, persaingan di pasar penerbangan meningkat. Hal ini menyebabkan penurunan harga tiket pesawat, terutama untuk penerbangan jarak jauh.
Fluktuasi nilai tukar mata uang juga dapat mempengaruhi harga tiket pesawat. Dengan menganalisis bagaimana fluktuasi nilai tukar mata uang mempengaruhi biaya operasional maskapai penerbangan, kebijakan harga tiket, dan perilaku konsumen, artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang dinamika pasar penerbangan yang kompleks.
Namun peningkatan preferensi untuk berlibur ke luar negeri karena harga tiket pesawat yang lebih murah memiliki dampak yang signifikan pada industri pariwisata dalam negeri, misalnya penurunan jumlah wisatawan dalam negeri dapat menyebabkan penurunan pendapatan bagi destinasi pariwisata lokal, termasuk hotel, restoran, dan objek wisata lainnya. Fokus pada pariwisata luar negeri dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam pembangunan industri pariwisata di dalam negeri. Sementara destinasi luar negeri berkembang pesat, destinasi domestik mungkin mengalami stagnasi atau penurunan.
Selain itu Kurangnya minat dalam pariwisata dalam negeri juga dapat mengancam warisan budaya dan identitas lokal. Banyak destinasi dalam negeri yang kekayaan budayanya menjadi kurang dihargai akibat penurunan jumlah pengunjung. Ketika destinasi dalam negeri diabaikan atau dianggap kurang menarik, generasi muda cenderung lebih tertarik pada budaya dan trend luar negeri yang dianggap lebih "modis" atau "eksklusif". Hal ini dapat mengakibatkan terputusnya transmisi pengetahuan dan nilai-nilai budaya tradisional yang pada akhirnya dapat mengancam keberlanjutan warisan budaya dan identitas lokal.
Dalam mengatasi tantangan ini, diperlukan upaya kolaboratif dari berbagai pihak. Pemerintah perlu mengadopsi kebijakan yang mendukung pariwisata dalam negeri, termasuk investasi dalam infrastruktur pariwisata, promosi destinasi lokal, dan perlindungan warisan budaya. Pelaku industri pariwisata dan masyarakat lokal juga perlu bekerja sama untuk

mengembangkan paket liburan yang menarik dan berkualitas, serta mengintegrasikan elemen budaya lokal ke dalam pengalaman wisata.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline