Paranginan - Pernahkah Anda bayangkan, bagaimana sampah-sampah tak ternilai dapat melahirkan karya masterpiece yang memukau? Terlebih lagi, karya-karya itu ditampilkan di landasan pacu dunia model.
Di tengah arus kehidupan modern, bisa-bisanya dunia mode sedang naik daun di berbagai penjuru sekolah di Kabupaten Humbang Hasundutan akhir-akhir ini. Bahkan, yang paling sering ditemui adalah pameran busana yang mengadopsi tema budaya hidup berkelanjutan dengan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle).
Di lain sisi, sebenarnya hal ini berhubungan dengan masalah serius yang sedang dihadapi Indonesia terkait lingkungan hidup. Salah satunya adalah masalah sampah yang menjadi ancaman yang perlu kita tangani bersama.
Pola tradisional pengelolaan sampah: kumpul-buang-angkut harus ditinggalkan dan mulai mengubah perilaku dimulai dengan upaya pilah pilih sampah di rumah hingga gaya hidup 3R (reduce, reuse, recycle).
Sehubung dengan berjalannya kurikulum merdeka yang sedang diimplementasikan di seluruh sekolah di Indonesia, Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di Sekolah Menegah Atas (SMA) Negeri 1 Paranginan, Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara, membuka pagelaran kegiatan perlombaan antarkelas dalam rangka memeriahkan Hari Sumpah Pemuda (HSP) yang ke 95 tahun pada 26-28 Oktober 2023 silam.
Dari beberapa jenis lomba dalam kegiatan tersebut, salah satu yang paling unik yaitu perlombaan fashion show berbahan dasar barang bekas dan sampah plastik yang diadakan pada Sabtu, 28 Oktober 2023 lalu. Lomba fashion show ini cukup menghebohkan warga sekolah lantaran kegiatan ini digelar perdana. Para peraga model pun mengenakan busana serasi mereka mewakili setiap kelasnya.
Bukan hanya itu, busana yang dikenakan juga tampak anggun dan menawan mata dan hati para penonton. Bagaimana tidak, gaun-gaun karya masterpiece itu sangat indah dan unik bak gaun dan setelan kerajaan dalam istana di negeri dongeng. Setelan jas maupun rompi laki-laki pun tak kalah unik dari gaun perempuannya. Pakaian sepasang peraga model dibuat seserasi mungkin untuk menarik perhatian penonton.
'Sambil menyelam minum air' kalimat ini cocok dengan kegiatan perlombaan 'catwalk 3R' ini. Ajang catwalk 3R bukan saja hanya sebagai ajang untuk memeriahkan acara, tetapi juga merupakan strategi menarik untuk menyampaikan pesan penting kepada para siswa tentang kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan.
Dengan menampilkan kreasi busana mereka di depan umum, para siswa secara tidak langsung menyampaikan pesan kepada orang lain untuk mengurangi sampah dan melakukan gaya hidup bersih yang lebih berkelanjutan.
Pendidikan memiliki peran yang penting dalam membentuk karakter generasi muda Indonesia untuk peduli terhadap kelestarian alam. Oleh karena itu, penyelenggaraan acara ini cukup memungkinkan para siswa untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan sekolah. Hal ini merupakan perwujudan dari sikap pengamalan sila kedua Pancasila. Sebagai pelajar Pancasila sekaligus penerus masa depan bangsa Indonesia, kepedulian terhadap lingkungan sangat penting untuk meningkatkan budaya hidup berkelanjutan.
“Ajang fashion show ini pastinya sangat menarik dan seru untuk diikuti, karena acara ini tampil perdana dan digelar istimewa,” ungkap Vera Sintyawati Siregar siswa kelas XI MIA 3, selaku panitia penyelenggara sekaligus bendahara OSIS SMA Negeri 1 Paranginan.