Lihat ke Halaman Asli

Mengejar Asa ( Hatiku)

Diperbarui: 19 November 2015   20:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Mengejar Asa

Melewati batas menuju derasnya desiran air
Merangkul nyata yang tak ada dalam keheningan
Mengharap datang dalam kabut yang bersinar
Apa kau akan datang dalam harap semuku
Apa kau akan hadir dalam alunan bayang syair ku
Aku menginginkan jemariku merangkul adamu
Aku ingin nyawamu memeluk ragaku......
Menunggumu membuat aku hancur dalam ragaku
Menantimu namun kau tak datang menemuiku
Aku selalu bicara pada malam, kapan kau datang
Aku selalu bertanya pada siang, kenapa ia tak di sampingku
Mataku berkaca namun tak melihat
Risau ku akan hadirmu tak kunjung terjawab
Aku menangis tapi aku tak yakin menangis
Pilu menghimpit wajahku
Mungkin kau tak tahu akan hal itu
Ia selalu bersembunyi dalam dekapan ragaku
Ia selalu tersenyum dalam sedihku
Suara tegasnya berdayu dengan hembusan bayu yang pergi
Kakinya melangkah pada saat aku bicara
Namun matanya memandang kepadaku
Aku terdiam dia tersenyum
Dia tak tahu senyumku menangis dalam harapku
Dia tak tahu onak menusuk lambungku
Aku di sini menulis kisahnya
Menjadikan tatapannya sebagai nyawaku
Aku di sini menulis kisahnya
Berharap dia hadir membuat anganku tertawa
Dia tak tahu adaku menyalahkan asaku
Di sini akhir goresanku
Mengharap luka tak mendekap sembilu
Aku di sini menulis kisahnya
Tapi aku tak tahu kapan mata ini berhenti berkaca.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline