Melihat banyaknya kejadian kebakaran (sebagai contoh risiko) belakangan ini. menarik untuk melihat bahwa kebutuhan mengenai proteksi asuransi sebagai kebutuhan pokok dewasa ini. risiko yang yang dihadapi setiap hari menuntun orang untuk memahami risiko dari aktivitasnya dengan baik.
Tidak banyak data mengenai statistik kebakaran yang ada di negara ini,namun berkaca seringnya kebakaran terjadi terlihat bagaimana masyarakat (perusahaan khususnya) kita menyikapi risiko kebakaran dan pencegahannya.
Memang tidak semua perusahaan melakukan dengan baik pola manajemen keselamatan kerja atau pendekatan manajemen risiko pada setiap aktivitasnya. Bagi yang sangat paham pendekatan manajemen risiko dalam pengelolahan sebuah risiko maka ada beberapa cara mengatasi risiko yakni menerima/menghadapi risiko sendiri, mencegah risiko terjadi atau bisa juga mengalihkan jika risiko tersebut terjadi.
Untuk pengalihan risiko salah satunya adalah asuransi, namun tidak semua penyebab risiko di cover asuransi kebakaran dan tentunya perusahaan memiliki batasan dana untuk membeli proteksi asuransi kebakaran ini.
Sebagai pemilik /pengelola perusahaan pasti mengingkan optimalisasi input dan output. Pemilik perusahaan yang kurang paham mengenai pengelolahan risiko, mungkin akan mengalihkan semua risiko pada asuransi. Berikut adalah beberapa tips bagi pemilik perusahaan untuk memilah risiko atau menghemat risiko untuk pengeluaran biaya proteksi asuransi kebakaran.
1. Pemahaman risiko
Pemilik perusahaan harus memahami mengenai risiko --risiko yang dapat terjadi dalam operasionalitas perusahaannya. Pemetaan mengenai risiko menjadi sangat penting disini.
Perusahaan wajib memilih dan memiliah risiko, banyak perusahaan yang tidak paham mengenai risiko pada operasionalitas yang pada akibatnya tidak siap ketika risiko tersebut terjadi.
Beberapa perusahaan belakangan mulai menerapkan perhitungan manajemen risiko atau memperkerjakan tim manajemen risiko demi untuk melihat sejauhmana ekspos risiko. pemetaan risiko yang telah di peroleh untuk dilihat sejauhmana risiko sanggup diahdapi sendiri, dikelola sendiri dan risiko mana yang harus dialihkan.
Karena banyak perusahaan langsung mengalihkan semua risikonya kepada asuransi, yang jelas-jelas mungkin risiko itu jarang atau bahkan kecil kemungkian terjadinya akibatnya memperbesar beban biaya asuransi.
2. Pemahaman industri proteksi (asuransi)