Lihat ke Halaman Asli

Exca SukasJody

Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Mulawarman

Peran Ekonomi Syariah Terhadap Kebijakan Moneter

Diperbarui: 27 Mei 2024   22:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pentingnya kebijakan moneter dalam mengendalikan perekonomian nasional tidak dapat disangkal. Namun, pandangan tentang kebijakan moneter dapat bervariasi tergantung pada sistem ekonomi yang dianut. Sistem ekonomi konvensional dan Islam, misalnya, memiliki perspektif yang berbeda terkait dengan kebijakan moneter. 

Dalam konteks ekonomi Islam, kebijakan moneter bertujuan untuk mencapai keadilan dan kemaslahatan. Prinsip Maqashid syariah menekankan pentingnya keadilan dalam segala aspek kehidupan dan upaya untuk menghasilkan manfaat yang spesifik bagi semua pihak yang terlibat.

Keselarasan di antara sektor moneter memiliki dampak signifikan terhadap perekonomian secara keseluruhan. Pertumbuhan pembiayaan yang dilakukan oleh bank syariah turut memengaruhi stabilitas ekonomi, yang pada akhirnya berdampak pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Di Indonesia, perkembangan sistem keuangan syariah semakin pesat. 

Hal ini tercermin dari pertumbuhan berbagai instrumen keuangan syariah seiring dengan meningkatnya kinerja dan kepercayaan masyarakat terhadap perbankan syariah. Data menunjukkan peningkatan yang konsisten dalam jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) dan volume pembiayaan yang disalurkan oleh perbankan syariah. 

Contohnya, pada bulan Juli 2021, total DPK yang berhasil dikumpulkan oleh perbankan syariah mencapai Rp 504 triliun, dengan pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp 405 triliun. Bahkan, di tengah pandemi, aset, DPK, dan pembiayaan perbankan syariah terus menunjukkan pertumbuhan positif. 

Pada akhir tahun 2020, total aset keuangan syariah di Indonesia, tanpa mengikutsertakan saham syariah, mencapai Rp 1.802,86 triliun atau setara dengan USD 127,82 miliar.

Ekonomi syariah memainkan peran penting dalam mempengaruhi kebijakan moneter melalui beberapa mekanisme unik yang berbeda dari sistem ekonomi konvensional. Berikut adalah beberapa peran utama ekonomi syariah terhadap kebijakan moneter:

1. Stabilitas Keuangan

Sistem ekonomi syariah melarang praktik riba (bunga), yang berarti transaksi keuangan harus berbasis aset dan keuntungan harus dihasilkan dari partisipasi dalam risiko dan keuntungan. Ini mengurangi spekulasi berlebihan dan dapat meningkatkan stabilitas keuangan.

2. Pengendalian Inflasi

Dalam ekonomi syariah, instrumen moneter seperti sukuk (obligasi syariah) digunakan untuk mengelola likuiditas tanpa melibatkan bunga. Hal ini dapat membantu mengendalikan inflasi dengan cara yang lebih stabil dan berkelanjutan dibandingkan dengan sistem berbasis bunga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline