Lihat ke Halaman Asli

Dani Dwi Arianto

Universitas Negeri Malang

Kreasi Guci Terakota Rest-Area Petungsewu oleh Prof. Dr. Ponimin M.Hum., dkk (Program Kedai Reka LPPM UM 2024)

Diperbarui: 19 Agustus 2024   21:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hasil kreasi guci berbagai ukuran oleh Prof. Ponimin M.Hum//dokpri

Semangat dalam merintis desa wisata oleh BUMDES Desa Petungsewu sudah dimulai sejak lima tahun terakhir. Hal ini guna memberikan penguatan pada desa wisata tersebut agar mampu berdayasaing dengan desa lain. 

Desa Wisata Petungsewu yang berada di Barat Kota Malang secara geografis sangat strategis karena sebagai desa singgah bagi masyarakat Kota Malang dan sekitarnya ketika ingin menikmati suasana desa dengan lingkungan alam yang masih asri. 

Kondisi lingkungan alamnya yang asri tersebut telah ditunjang dengan pembenahan fasilitas fisik berupa pembangunan jalan beraspal, penerangan jalan, dan taman-taman di lingkungan desa.

Proses pembuatan ornamen Guci Terakota dengan tanah liat lokal/dokpri

Dengan semakin menguatnya minat masyarakat dalam menyinggahi atau mengunjungi Desa Petungsewu, maka mendorong pula pada tim pengelola (BUMDES) bersama pemerintahan desa membangun Rest-Area desa wisata. 

Rest-Area tersebut dibangun di atas lahan tanah desa yang berada di pintu masuk desa tersebut. Rest-Area desa tersebut merupakan pusat perbelanjaan, warung makan, pusat permainan anak-anak, dan juga parkir kendaraan. 

Oleh karena itu, tim pengelola desa menyadari pentingnya membangun karakter visual dari tampilan Rest-Area tersebut dengan membuat fasilitas taman dan berbagai elemen estetik lainny guna menguatkan tampilan yang lebih menarik.

Proses pembuatan bentuk Guci Terakota yang dilakukan oleh Prof. Dr. Ponimin, M.Hum//dokpri

Realisasi ini sudah diwujudkan bersama tim pelaksana Program Pengabdian Masyarakat LPPM-UM yang terwadahi melalui program Desa Mitra, PKM, dll. Pada tahun ini, Tim LPPM-UM Program Matching Fund yang diprakarsai Prof. Dr. Ponimin, M.Hum., bersama kawan-kawan, telah melanjutkan dalam menciptakan elemen estetik eksterior taman. Yakni, produk kreasi guci terakota yang bersumber ide dari tumbuhan lokal sebagai ornamen. Kreasi guci ini memanfaatkan tanah liat lokal sebagai bahan utama yang dibentuk dengan teknik manual pijit dan pilin putar, dilanjutkan pembuatan ornamen pada permukaannya dan diakhiri dengan proses pembakaran. Dalam kegiatan kreatif ini, pelibatan BUMDES penting agar masyarakat sasaran program terpicu daya kreasinya untuk mengembangkan lebih lanjut. Hal ini, ditunjukkan dengan peran mereka dalam menyediakan tempat, tenaga display, pembuatan pedestal, dan finishing. 

Hasil pembakaran terakota guci rencana untuk rest area Desa Petungsewu//dokpri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline