Lingkungan alam yang semakin terdesak oleh keserakahan manusia mendorong lingkungan tersebut jauh dari rasa humanistik atau tidak lagi memberikan kenyamanan pada kehidupan manusia. Hal ini, menyebabkan cuaca di linkungan tempat tinggal manusia semakin panas dan tidak lagi nyaman karena polusi udara juga tidak lagi sehat untuk dihirup. Manusia sebagai penghuni alam terkadang tidak memikirkan bahwa alam untuk kita hidup ini penting untuk dapat diwariskan ke generasi selanjutnya. Tumbuhnya gaya hidup yang mendorong pada kehidupan yang egois / angkuh dan tidak terkendali terhadap lingkungan alam, mendorong pada lingkungan alam menjadi korbannnya.
Pola hidup demikian terasakan di mana-mana, utamanya pada masyarakat urban yang bermukim pada lingkungan dengan penuh sesak, seakan sulit untuk menghirup udara seger dan sehat tersebut. Namun lambat laun akhirnya mereka banyak yang tumbuh kesadaran, bahwa mereka tetap harus hidup dalam kondisi sehat, nyaman, dan indah. Kesadaran hidup yang selaras dengan alam tersebut sebagai bentuk dari tumbuhnya gaya hidup yang semula abai terhadap lingkungan alam (utamanya pada lingkungan mereka bermukim), mulai tumbuh kesadaran mencintai lingkungan di pemukimannya agar tetap hijau dengan tumbuhnya tanaman hias yang hijau, asri, sehat dan di lingkungan tersebut.
Mulai tumbuhnya kesadaran untuk menata lingkungan utamanya pada pemukiman dimana mereka bertinggal. Hal ini dapat menjadi peluang bagi pelaku industri kreatif dalam mendorong kehidupan tersebut. Yakni dengan menciptakan produk untuk elemen estetik eksterior mereka pada lahap lingkungan yang terbatas tersebut. Oleh karena itu, penelitian yang dilakukan oleh Prof. Ponimin M.Hum. bersama dengan Dr. Mohammad Faisal Bin Rani dari UTM Johor Malaysia, merupakan solusi untuk menjawab munculnya kesadaran kreatif yang dipicu oleh kondisi masyarakat yang sedang membutuhkan elemen estetik eksterior di lingkungan rumah tinggalnya.
Kegiatan penelitian dalam bentuk penciptaan tanaman hias yang dikombinasi dengan wadah terakota oleh peneliti dinamakan Produk "Terakota Topiary Garden". Produk terakota kombinasi Tanaman hias hasil kreasi tim peneliti ini untuk rancangan elemen estetik eksterior merupakan gabungan tanaman hias pada wadah terakota dengan membentuk tema patung tanaman hias Figuratif. Wadah terakota yang merupakan tempat menanam tanaman hias dibentuk mengikuti pola desain yang dirancang oleh peneliti. Sehingga kombinasi antara tanaman hias yang tumbuh pada wadah tersebut diatur agar membentuk figur sesuai tema tertentu dengan desain yang telah ditetapkan. Kreasi ini merupakan produk inovatif elemen estetik eksterior yang tidak hanya berupa tanaman hias konvensional yang ditumbuhkan pada vas plastik atau sejenisnya. Oleh karena itu produk tersebut tidak merusak lingkungan alam, tetapi justru membuat indah dan sehat. Peneliti mencoba untuk menerapkan wadah tanam dengan terakota yang dirancang dengan bentuk tertentu merupakan gagasan kreatif dalam pemahaman tanaman hias, tidak hanya bersifat konvensional. Sehingga terbatasnya ruang pada halaman rumah tinggal / pemungkiman masyarakat urban dapat diatasi melalui hadirnya kreasi ini dengan produk yang inovatif tersebut.
Rancangan produk ini, oleh prof. Dr. Ponimin M.Hum. telah dicoba presentasikan di hadapan mahasiswa arsitektur UTM Johor Malaysia melalui kuliah tamu (Publick Lekture). Melalui presentasi tersebut guna memperoleh tanggapan positif dari peserta kuliah tamu. Karena produk kreasi ini merupakan kegiatan akademik yang diperoleh melalui penelitian artistik. Semoga kegiatan kreatif ini yang dipresentasikan pada kuliah umum tersebut, turut memberikan wawasan pada mahasiswa program tersebut dalam menggali potensi lokal dan lingkungan sebagai ide kreasi dalam mengembangkan lebih lanjut. Dr. Moh. Faisal Rani juga berharap mudah-mudahan kerjasama kreatif yang dilakukan oleh peneliti Universitas Negeri Malang dan UTM tetap berlanjut dan berkembang guna menciptakan produk inovatif yang berguna untuk masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H